Mobil Hidrogen Bakal Meluncur di Jakabaring Palembang

Pada Asian Games 2018 tidak boleh ada kendaraan yang hilir mudik di kawasan Jakabaring.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 14:30 WIB
Mobil Hidrogen Disulap Jadi Sumber Energi Rumah dan Sekolah
Tim peneliti asal Belanda mengklaim mereka telah berhasil mengubah mobil berbahan bakar hidrogen menjadi pembangkit listrik mobile.

Liputan6.com, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya mulai menyusun studi kelayakan kendaraan berbahan bakar hidrogen. Targetnya, kendaraan itu dapat diterapkan saat pelaksanaan Asian Games 2018.

Selain bekerja sama dengan Unsri, penyusunan kelayakan kendaraan bebas emisi itu juga didukung Pemerintah Norwegia melalui IMS Ecubes.

Studi kelayakan tersebut ditargetkan selesai secepatnya. Apabila studi sudah selesai disusun, maka perancangan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut segera dilaksanakan.

Gubernur Sumsel Alex Nurdin mengatakan jika bisa diterapkan berarti Jakabaring Sport City (JSC), Palembang akan menjadi kota pertama sebagai kota olahraga hijau. Dia mengatakan, kesempatan baik seperti ini harus diraih karena sulit bila menunggu peluang lagi.

Setelah proyek ini selesai, lanjut Alex, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada Pemerintah Norwegia untuk berinvestasi di bidang energi matahari dan geotermal usai Asian Games. "Saya yakin kalau proyek ini sudah mulai pasti didukung pemerintah pusat," kata dia dilansir Antara, Jumat (1/7/2016).

Alex menegaskan pada Asian Games 2018 tidak boleh ada lagi kendaraan yang hilir mudik di kawasan Jakabaring. Dalam kawasan olahraga tersebut, masyarakat hanya boleh berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau kendaraan berbahan bakar hidrogen yang nol emisi. Selain itu, listriknya akan dialiri dari pembangkit listrik tenaga surya.

Presiden IMS Ecubes Aleksander G mengatakan teknologi hidrogen sangat terfisien bahan bakar. Penerapan kendaraan berbahan bakar hidrogen di Palembang akan menjadikannya sebagai satu satunya kota di dunia yang pertama akan menggunakannya secara terintegrasi.

Menurut dia, proses pengembangan ini akan dituntaskan kurang dari dua tahun ke depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya