Timnas Taekwondo Indonesia Masih Punya PR Jelang Asian Games 2018

Timnas taekwondo Indonesia menyambut Asian Games 2018 dengan percaya diri.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Mei 2018, 17:20 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 17:20 WIB
Asian Games 2018
Papan hitung mundur atau countdown Asian Games 2018 di depan kompleks Jakabaring, Palembang, Jumat (18/8/2017). (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Ho Chi Minh - Timnas taekwondo Indonesia antusias menyambut Asian Games 2018 setelah tampil apik di Kejuaraan Asia 2018. Sementara ini, Indonesia meraih satu medali emas dan dua perunggu pada Kejuaraan Asia di Ho Chi Minh, Vietnam, pada 24-28 Mei. 

Medali emas diraih Defia Rosmaniar yang berlaga di nomor individual Poomsae putri. Di nomor tersebut, Defia memeragakan jurus Pyongwon dan Bigak dengan power dan jurus hampir sempurna.

Medali perunggu diraih Defia yang berpasangan dengan Muhammad Abdurahmman Wahyu di kategori Pair Poomsae. Sementara satu perunggu lagi disumbangkan Dhean di kategori Kyorugi kelas U–49 kg putri. 

Meski meraih hasil apik dengan menembus dominasi atlet kelas dunia seperti Korea, Iran dan Thailand, tim Indonesia masih menyisakan beberapa catatan. Kekurangan-kekurangan itu harus diperbaiki sebelum Asian Games 2018. 

“Satu hal yang mesti menjadi catatan penting evaluasi adalah soal kekompakan dan keserasian di kategori new poomsae. Ini memang sulit. Salah satu yang menjadi kelemahan tim kita adalah soal gerakan akrobatik saat free style poomsae. Mereka sebenarnya bisa lebih power full, namun masih belum sepenuhnya percaya diri karena keserasian gerak dan ketepatan jurus juga menjadi penilaian utama,” kata manajer tim Indonesia, Rahmi Kurnia, dalam rislis yang diterima Bola.com, Minggu (27/5/2018).

Ketua Harian PBTI, Zulkifli Tanjung, menyatakan keberhasilan timnas taekwondo Indonesia di Asian Taekwondo Championships 2018 akan membangkitkan moril, motivasi serta kepercayaan diri bagi para atlet. Menurutnya, pada ajang inilah semua peta kekuatan atlet yang akan bertanding di Asian Games terukur.

Menurut Zul, semua negara peserta menjadikan ajang ini sebagai barometer kesiapan menghadapi Asian Games.

“Capaian atlet kita di kejuaraan Asia ini sangat positif dan memberikan momentum strategis bagi atlet dan pelatih untuk mengoptimalisasi penampilan. Prestasi Defia dan atlet lainnya juga sangat berpengaruh bagi mentalitas dan kepercayaan diri mereka," kata Zul.

"Ini harus menjadi bagian penting bagi atlet dan pelatih untuk menjaga penampilan dan menentukan strategi di Asian Games nanti. Intinya, hasil terbaik yang dicapai Defia dan atlet lainnya di kejuaraan Asia ini akan menambah optimisme kita untuk bisa memberikan yang terbaik di Asian Games,” imbuh Zul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya