RI Tak Keluar Uang Sepeser Pun Bangun Kilang US$ 12 Miliar

Seluruh pendanaan pembangunan kilang minyak akan menggunakan skema KPS.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Feb 2014, 14:45 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 14:45 WIB
110302akilang-minyak.jpg

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia mengaku berkonsultasi dengan sejumlah investor di Singapura guna menjajaki peluang kerjasama pembangunan kilang minyak mentah di Indonesia. Peluang kerjasama dibuka mengingat kebutuhan dana investasi yang tergolong besar.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Minerak (ESDM), Susilo Siswoutomo memastikan kilang yang akan dibangun berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph) dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Lewat skema ini pemerintah menjamin takkan menggunakan uang negara. Tugas pemerintah hanya menyediakan lahan di wilayah Bontang, Kalimantan.

"Pemerintah tidak perlu menyediakan dana APBN," kata Susilo usai menghadiri kerjasama energi di hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (24/2/2014).

Susilo menjelaskan, konsultasi yang dilakukan di Singapura sengaja dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan jenis minyaknya. Dari hasil penjajakan tersebut, pemerintah mengklaim sudah banyak investor yang meminati pembangunan kilang tersebut.

Para calon investor ini dipastikan bakal mendapatkan investasi dalam periode jangka panjang. "Kami tawarkan semua investor yang berminat silahkan mengajukan proposal, mereka dapat minyak mentah sendiri untuk diproses sampai berapa tahun long term, yang minat banyak," ungkapnya.

Produk BBM yang diperlukan Indonesia diantaranya gasolin, solar, avtur dan elpiji.  Biasanya, kombinasi kilang dengan petrokimia bisa menghasilkan ketiga jenis bahan bakar tersebut. "Dengan begitu mereka bisa mendesain refinary yang diperlukan," pungkasnya.(Pew/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya