Liputan6.com, Kuala Lumpur Pasar produk halal global, Malaysia International Halal Showcase (Mihas) menargetkan pendapatan penjualan dapat meningkat 21,65% menjadi RM 500 juta atau Rp 1,7 triliun (kurs: Rp 3.526 per ringgit). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan RM 411 juta tahun lalu.
Seperti dikutip dari Business Mirror, Sabtu (12/4/2014), tema perhelatan Mihas yang ke-11 ini fokus pada bagaimana industri halal global dapat bertransformasi menjadi mesin pengembangan bidang ekonomi dan sosial.
Baca Juga
Proyeksi peningkatan penjualan tersebut juga diharapkan dapat mempengaruhi proyeksi ekonomi global ke arah yang lebih baik. Selain itu, peningkatan permintaan jasa dan produk halal juga diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan volume perdagangan.
Advertisement
Acara pameran produk halal tersebUT melibatkan 370 perusahaan asing dari 41 negara. Terdapat sekitar 532 wakil negara yang terlibat dalam ajang global tersebut.
Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Dato Sri Mustapa Mohamed mengatakan, industri produk halal dapat menjadi sumber pertumbuhan sosial ekonomi yang hebat.
"Halal sekarang bukan lagi menjadi istilah agama saja, tapi juga merupakan fenomena global. Memang, basis konsumennya sebagian besar datang dari 2 miliar populasi muslim dunia atau sekitar 23% dari total penduduk dunia. Produk halal kini telah menjadi salah satu gaya hidup pilihan para non muslim," tuturnya.
Maklum, hasil riset Kuwait Institute membuktikan, pembeli produk halal juga berasal dari penduduk non-muslim. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat membanggakan bagi masyarakat muslim di dunia.
Beberapa perusahaan yang mengusung produk halal mengatakan industri tersebut memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
Sejauh ini, Arab Saudi masih merupakan negara yang paling bersemangat memproduksi dan mempromosikan produk halal di seluruh dunia.