RI Mampu Produksi Merek-merek Pakaian Dunia Ini

Produk fashion ternama luar negeri banyak diproduksi di Indonesia, namun sayang daya saing produsennya masih kalah dibandingkan negara lain.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Apr 2014, 15:42 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2014, 15:42 WIB
Produsen Pakaian RI
(Foto: Sritex)

Liputan6.com, Jakarta Produk-produk fashion ternama asal luar negeri banyak yang diproduksi di Indonesia. Namun sayang, daya saing produsen-produsen asal Indonesia ini masih kalah dibandingkan negara lain.

"Semua produsen dalam negeri memproduksi produk yang sama, seperti untuk H&M, tapi yang yang memiliki kualitas produk berbeda-beda, seperti soal kebersihan atau kerapihan," ujar Ketua Umum Asoasiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat di Sekretariat BPN API Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Seni (14/4/2014).

Ade menjelaskan, produsen pakaian di Indonesia ini biasanya mendapatkan order dari perusahaan fashion tersebut untuk membuat sebuah model pakaian yang ditentukan.

"Tapi itu bukan hanya di Indonesia saja, di negara lain juga ada. Jadi kalau terjadi bencana di suatu negara, negara lain bisa mensupport produk yang sama, meskipun secara volume berkurang. Karena perusahaan (fashion) itu kan kelas dunia, jadi butuh dukungan produk yang banyak," lanjutnya.

Ade mencontohkan, merk seperti Zara yang diproduksi oleh produsen Citra Busana, Bogor atau merk Van Heusen yang diproduksi Metro Garmen, Bandung. "Ada jas untuk Hugo Boss itu di Bandung, Calvin Klein juga di Bandung, H&M di Jawa Tengah, atau Uniqlo ada di Tangerang dan Malengka. Mereka dapat order," kata Ade.

Namun, produk-produk asal Indonesia masih harus bersaing dengan produk yang diproduksi di negara lain seperti dari China atau Vietnam. "Kami belum bisa mendominasi porsi pasar mereka. Misalnya dari omset US$ 1 Juta, US$ 500 ribunya berasal dari Vietnam dan China. Padahal secara harga, kita lebih kompetitif dibandingkan dengan China," tandas Ade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya