Jual Gas Murah, RI Malah Beli dengan Harga Tinggi

Kamar Dagang Industri Indonesia menilai pemerintah telah membuat kebijakan salah dalam menentukan harga gas yang diekspor.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Apr 2014, 14:08 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 14:08 WIB
Kadin Indonesia
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) menyatakan pemerintah telah membuat kebijakan salah dalam menentukan harga gas yang diekspor.

Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Indonesia menjual gas ke China dengan harga yang  sangat murah, yaitu US$ 3 dolar per MMBTU.

Sedangkan Indonesia impor gas dengan harga yang cukup tinggi yaitu US$ 12 per MMBTU. Melihat kondisi itu, Suryo menilai pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang salah.

"Kita menjual gas murah pada RRC, lalu impor US$ 12 dolar. Kita jual ke negara kaya US$ 3 dolar ini kebijakan yang keliru," kata Suryo dalam diskusi Go West! Invest in Aceh, di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Suryo menambahkan, kebijakan publik yang benar akan menimbulkan satu pertumbuhan ekonomi baik. Selain itu, saat ini Kadin sedang menyuarakan kebijakan publik terkait penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) agar tepat sasaran. Hal itu karena, saat ini sudah cukup banyak subsidi BBM yang digunakan oleh masyarakat yang tidak berhak menerima.

"Kadin menyuarakan kebijakan publik menyangkut subsidi BBM. Tidak tepat sasaran, dana Rp 300 triliun direalokasi yang tepat sasaran," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya