Mentan Imbau Gerakan Tanam Sayuran di Atap Rumah

Menteri Pertanian, Suswono mengimbau masyarakat memenuhi kebutuhan pangannya dengan menanam sayuran dan buat kolam ikan.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Apr 2014, 12:12 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2014, 12:12 WIB
Mentan Suswono
Mantan Menteri Pertanian Suswono (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Harga sayuran yang fluktuatif terutama mengalami peningkatan saat momen tertentu seperti Lebaran tidak jarang membuat pemerintah membuka keran impor untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dengan urban farming.

Menteri Pertanian, Suswono mengatakan, kenaikan harga yang tinggi pada komoditas sayuran tertentu sebenarnya tidak dinikmati oleh para petani. Kenaikan ini disinyalir hanya dinikmati oleh pihak lain seperti distribusitor atau pedagang besar yang menjual komoditas seperti cabai.

"Ini ironis karena petani sendiri tidak dengan suka kondisi seperti ini. Bagi mereka tidak perlu naik tinggi, yang penting untungnya stabil," ujar Suswono di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/4/2014).

Untuk mengatasi kelangkaan sayuran pada momen tertentu tersebut, Suswono mengimbau agar masing-masing rumah tangga dapat memenuhi kebutuhan pangannya dengan menanam tanaman sayuran atau membuat kolam ikan.

"Gerakan ini bisa dilakukan dimana saja, bisa tanam tanaman apa saja di sekitar rumah kita. Misalnya lahan di Bekasi tinggal sedikit, nanti kami buat gerakan rumah tidak pakai genteng, jadi atap rumah digunakan untuk menanam sayuran atau bikin kolam ikan di atas rumah, itu sederhana," lanjutnya.

Menurut Suswono, urban farming seperti ini harus harus digalakkan. Bahkan pohon-pohon di pinggir jalan jangan hanya ditanam tanaman peneduh tetapi bisa dikombinasikan dengan tanaman buah-buahan.

"Buah-buahan ini kan nantinya bisa dimakan oleh masyarakat. Kalau gerakan ini dilakukan, kita tidak kekurangan buah-buahan," kata Suswono.

Selain itu, Suswono mengungkapkan dengan menanam tanaman holtikultura sendiri, tiap rumah tangga dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp 150 ribu-Rp 750 ribu.

"Malah ada di Medan dengan lahan 500 meter persegi, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan Rp 1,5 juta per bulan dengan kolam ikan dan menanam sayuran. Apalagi kalau per kelurahan menjalankan hal yang sama, maka pasti produknya akan berlimpah dan bisa dijual. Dan kalau dipelihara dengan baik, itu bisa dipanen tiap hari untuk 6 bulan sampai 1 tahun ke depan," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya