Ekspor Negara-Negara Asia Bergantung ke China, Kecuali Indonesia

Malaysia mengirim seperempat komoditas ekspornya ke Jepang pada 1995, porsi tersebut berkurang menjadi hanya 6% pada 2012.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Mei 2014, 11:24 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2014, 11:24 WIB
ekspor-impor--batas130911c.jpg

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi China dalam sepuluh tahun terakhir tak perlu diragukan lagi. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi China selama ini merupakan yang paling signifikan dalam sejarah ekonomi dunia.

Bahkan karenanya, lembaga keuangan International Monetary Fund (IMF) memprediksi negara-negara Asia akan semakin bergantung pada kondisi ekonomi China. Meski demikian, hanya satu negara yang pasar ekspornya terbukti tidak bergantung pada China, yaitu Indonesia.

Seperti dikutip dari ecns.cn, Jumat (16/5/2014), dalam laporannya, IMF mengungkapkan, pergerakan sebagian negara Asia akan bergantung pada kondisi perekonomian China dibandingkan pada Jepang yang tergolong sebagai negara maju.

Dalam laporan bertajuk Regional Outlook for Asia and Pacific, IMF membandingkan seberapa besar ketergantungan ekspor 11 negara di kawasan Asia terhadap Jepang dan China. Perbandingan tersebut dilakukan pada 1995 dan 2012.

Hasil analisanya menunjukkan, pada pertengahan 1990-an, 11 negara Asia sangat bergantung pada Jepang sebagai pasar ekspornya. Tapi pada 2012, 10 negara lebih bergantung pada China, kecuali satu negara yaitu Indonesia.

Malaysia misalnya, telah mengirim seperempat komoditas ekspornya ke Jepang pada 1995, porsi tersebut berkurang menjadi hanya 6% pada 2012. Pada saat yang sama, jumlah ekspornya ke China justru meningkat hingga 10%.

Pengalihan minat ekspor negara-negara Asia ke China juga telah menjadi pemicu tumbuhnya produk domestik brutonya (PDB) negara tersebut secara signifikan. Pada 1995, PDB China tercatat sekitar 6 triliun yuan. Tapi pada 2012, PDB China melonjak hingga 50 triliun yuan.

Sementara Jepang masih terjebak dalam laju pertumbuhan yang stagnan akibat melambungnya harga-harga perumahan. Lemahnya langkah-langkah pemerintah Jepang dalam membuat kebijakan telah membuat negara tersebut gagal untuk keluar dari jeratan krisis.

IMF menyimpulkan, pengaruh China pada perekonomian negara-negara Asia akan menjadi tantangan baru bagi Amerika Serikat dan Jepang. Meski demikian, China masih menghadapi tantangan yang sama yaitu meningkatnya harga properti. (Sis/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya