Liputan6.com, Jakarta Proyek jalan tol Bogor Outter Ring Road (BORR) Seksi IIA akhirnya rampung dan diresmikan pada Jumat (30/5/2014) ini.
Proyek yang dimulai sejak tahun 2012 ini siap digunakan dan akan diujicobakan selama 7 hari, mulai 31 Mei sampai 6 Juni. Diharapkan menjadi solusi kemacetan lalu lintas yang selalu terjadi setiap hari di Kota Bogor.
Jalan tol sepanjang 2 kilometer (km) ini menghubungkan antara Jalan Soleh Iskandar menuju jalan tol BORR Seksi I. Jalan yang memiliki dua ruas jalan ini bisa menampung banyak kendaraan dari arah Parung, Bogor untuk memasuki jalan Tol Jagorawi melalui pintu Masuk Tol Sentul Selatan.
Direktur Marga Sarana Jabar, Muhamad Zahir Siregar mengatakan, dengan pengoperasian jalan tol ini, diprediksi bisa mengurangi kemacetan hingga 40%, dimana kemacetan selalu terjadi di perempatan Jalan Soleh Iskandar serta Jembatan Ciliwung.
Zahir menambahkan, pembangunan jalan tol ini menggunakan teknologi canggih dan tahan terhadap gempa. "Diprediksi konstruksi jalan tol ini bisa tahan hingga 50 tahun," jelasnya usai peresmian Tol BORR Seksi IIA di Bogor, Jumat (30/5/14).
Zahir juga mengatakan, pengoperasian jalan ini akan dilakukan uji coba selama 7 hari, dan selama masa uji coba masih diberlakukan tarif lama yakni Rp 3.500. "Untuk penyesuaian tarif baru diperkirakan Rp 5.500," tambahnya.
Selain tol BORR Seksi IIA, pihaknya juga telah mempersiapkan untuk pembangunan tol BORR Seksi IIB dan Tol BORR Seksi III.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan pihaknya akan memonitor pada hari-hari pertama pada massa pengoperasian jalan tol ini.
"Semoga tak ada penumpukan di ujung-ujung jalannya dan saya sudah koordinasikan itu dengan Dinas Bina Marga dan Wasbangkim (Pengawasan Bangunan dan Pemukiman)," ungkapnya.
Ia juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk melakukan penataan terhadap lahan yang berada dibawah jalan tol tersebut agar tidak kumuh dan disalahgunakan.
"Kalau bisa dibuat indah dan dibuat taman-taman dibawahnya. Jangan sampai lahan dibawah jalan tol ini dikuasai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (Bima/Nrm)
Advertisement