Liputan6.com, Jakarta - Ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 ini merupakan kedua kalinya Prabowo Subianto mencoba peruntungannya untuk bisa memimpin bangsa ini. Lima tahun lalu, Prabowo mencoba maju sebagai calon wakil presiden yang diusung oleh partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), partai yang didirikannya pada 2008.
Namun karena perolehan suara partai tersebut tidak cukup besar, maka akhirnya ia memilih berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan). Dalam koalisi tersebut, Megawati Soekarno Putri maju sebagai calon presiden dan Prabowo mendampinginya sebagai wakil presiden.
Namun, koalisi tersebut ternyata juga tak bisa membawa pria kelahiran 17 Oktober 1951 tersebut masuk ke istana. Perolehan suaranya tak cukup bagus. Pemenang Pemilu 2009 adalah Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden dan Boediono sebagai wakil presiden.
Saat maju, sebagai calon wakil presiden di 2009 lalu, Prabowo sempat melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, harta Prabowo mencapai Rp 1,58 triliun dan US$ 7,57 juta. Sebagian besar kekayaan putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini berupa surat berharga.
Jumlah tersebut jauh berbeda dibanding dengan enam tahun sebelumnya. Berdasarkan data Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya kepada KPK pada 2003, total harta yang dimilik ayah satu anak ini hanya sebesar Rp 10,65 miliar dan US$ 3,8 juta.
Rinciannya, tanah dan bangunan sebesar Rp 2,7 triliun, harta bergerak berupa alat transportasi sebesar Rp 1,45 miliar, harta bergerak berupa logam mulia sebesar Rp 44 juta dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 68 juta.
Untuk surat berharga, Prabowo menyimpan sebesar 2,36 miliar. Sedangkan untuk giro dan setara kas lainnya tercatat sebesar Rp 3,99 miliar dan US$ 4,21 juta. Namun, ternyata pria yang sempat menduduki kursi Pangkostrad ini juga mempunyai utang sebesar Rp 500 juta dan US$ 3,8 ribu.
Dari mana Prabowo meraup kekayaannya dan berapa banyak sebenarnya harta Prabowo? Berikut hasil penelusuran Liputan6.com, seperti dikutip dari Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, prabowosubianto.info, dan sejumlah sumber lainnya, Selasa (10/6/2014) :
Â
Advertisement
Kerajaan Bisnis Jenderal Bintang Tiga
Kerajaan Bisnis Jenderal Bintang Tiga
Selain seorang politisi, Prabowo Subianto juga merupakan pengusaha. Jaringan bisnisnya cukup besar. dikutip dari prabowosubianto.info, pada 2002, Prabowo mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Nusantara Energy. Perusahaan ini merupakan sebuah grup besar yang menaungi berbagai anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.
Jika dikategorikan, terdapat lima unit utama yaitu pabrik kertas, kehutanan dan pertanian, pertambangan, perikanan komersial dan jasa pelayanan profesional. Nusantara Energy Group menampung setidaknya lebih dari 10 ribu pekerja dengan total aset mencapai US$ 1 miliar.
Di bidang pertambangan, Nusantara Energy Group memiliki anak perusahaan dengan nama Nusantara Kaltim Coal. Perusahaan ini didirikan pada 2005 yang memiliki hak konsesi areal tambang batu bara seluas 60 ribu hektare di daerah Kutai, Kalimantan Timur.
Nusantara Kaltim Coal ini mengoperasikan tambang-tambang melalui beberapa subsidiari yaitu Erabara Persada Nusantara, Nusantara Wahau Coal, Nusantara Kaltim Coal, Batubara Nusantara Coal, Kaltim Nusantara Coal, Nusantara Santan Coal dan Nusantara Berau Coal.
Di bidang perikanan komersial, Nusantara energy Group memiliki anak perusahaan bernama PT Jaladri Swadesi Nusantara. aktivitas perusahaan ini adalah menangkapan ikan komersial yang didirikan pada bulan September tahun 2001.
Jaladri memiliki sebuah armada senilai US$ 10 juta, The Purse Seiner, dengan 1.331 berat GT dan panjang kurang lebih 70 meter. Operasi armada ini dimulai pada tahun 2002 dan berhasil mencapai produksi 1000 ton ikan tuna perbulan.
PT Tribuana Antar Nusa adalah anak perusahaan lainnya dari Nusantara Energy Group, perusahaan tersebut menyediakan jasa transportasi laut dengan armada berupa ferry dengan tenaga 6186 tonase.
Prabowo juga memiliki perusahaan yang bergerak di bawah jasa keamanan yang bernaung di bawah Nusantara energy Group dengan nama PT Gardatama Nusantara.
Gardatama Nusantara didirikan pada tahun 1994 untuk memenuhi permintaan jasa keamanan di Indonesia. Servis yang disediakan antara lain pengawasan keamanan untuk menunjukkan kelemahan sebuah sistem atau potensi-potensi bahaya, analisa risiko, peningkatan staf keamanan dalam perusahaan, keahlian dalam hubungan dengan buruh dan penggagalan pencurian serta penyelidikan terhadap barang curian.
Perusahaan yang bergerak di jasa keamanan ini pernah menangani atau mempunyai klien beberapa besar antara lain Chevron Pacific Indonesia, General Motors Indonesia, Total E&P Indonesia, Eni Bukat Indonesia, Schlumberger Indonesia dan Siemens Indonesia.
Sedangkan di bisnis kertas, Prabowo mempunyai Kiani Kertas yang berubah nama menjadi PT Kertas Nusantara.
Advertisement
Kuda, Helikopter hingga Jet Pribadi
Kuda, Helikopter hingga Jet Pribadi
Selama masa kampanye baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden, Prabowo Subianto selalu menjadi titik fokus perhatian masyarakat. Perhatian tersebut tertuju pada kebiasaannya yang memperlihatkan kemewahan.
Lihat saja, dalam kampanye akbar untuk Pemilihan Legislatif di Gelora Bung Karno Jakarta, medio Mei 2014 lalu, Prabowo memasuki mimbar dengan menunggang seekor kuda. Prabowo memang mempunyai kegemaran memelihara kuda.
Saat ini lebih dari 80 kuda dimiliki oleh Prabowo. Terdapat empat jenis kuda yang dipelihara oleh ayah satu anak ini yaitu poni, polo, equstrian dan lusiano. Kuda-kuda tersebut disimpan di peternakan yang terletak di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor. Beberapa kuda yang masuk dalam kategori ras unggulan harganya mencapai miliaran rupiah.
Selain kuda, kemewahan lainnya yang diperlihatkan oleh Prabowo adalah selalu menggunakan helikopter saat berkunjung ke daerah. Contohnya pada saat ke makam Presiden Indonesia kedua Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Dari Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Prabowo naik helikopter.
Sedangkan untuk jarak yang jauh, Prabowo selalu menggunakan jet pribadi. Jet tersebut sebenarnya bukan milik Prabowo pribadi tetapi milik keluarga besar. Pesawat tersebut berjenis jet Embraer EMB-135BJ Legacy 600. Menurut situs Embraer, harga satu pesawat Embraer sekitar US$ 25,4 juta atau sekitar Rp 250 miliar. Jadi berapa sebenarnya kekayaan Prabowo, jumlahnya memang tak sedikit. (Gdn/Ndw)