Yogya Punya Bandara Baru di 2016

Permasalahan pembangunan bandara baru memang menghadapi beberapa permasalahan seperti penolakan warga.

oleh Yanuar H diperbarui 10 Jun 2014, 20:51 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2014, 20:51 WIB
Bandara Adisucipto, Yogyakarta
Suasana Bandara Adisucipto, Yogyakarta. (adisutjipto-airport.co.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Padatnya arus pesawat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, membuat provinsi tersebut dituntut mempunyai bandara baru yang dapat memenuhi kapasitas penumpang. Salah satu opsi lokasi bandara baru untuk memenuhi kapasitas penumpang yang terus melonjak adalah melalui Kulon Progo. Bandara Kulon Progo ini nantinya dapat terwujud dalam dua tahun ke depan.

Pembangunan bandara baru Kulon Progo diungkapkan oleh Tirta Hidayat Deputi Bidang Ekonomi Wakil Presiden Republik Indonesia usai bertemu dengan Gubernur DIY Sultan HB X di Kompleks Kepatihan. Menurut Tirta kebutuhan pembangunan bandara baru di Yogyakarta dinilai sangat mendesak melihat jumlah penumpang yang melebihi kapasitas di bandara Adi Sucipto Jogjakarta.

"Pokoknya mempercepat bandara Yogya ini dengan bandara baru ya. Soalnya bandara ini sudah terlalu kecil untuk kapasitas sekarang. 1,2 juta (kapasitas) padahal penumpang 6 juta pertahun. Masalah macem-macem tapi sudah selesai mudah-mudahan dua sampai tiga tahun ke depan Yogya sudah punya bandara baru," ujar Tirta di Kompleks Kepatihan Selasa (10/06/2014).

Tirta menyebutkan tahapan pembangunan bandara baru di Jogja sudah berjalan dan saat ini memasuki tahapan sosialisasi kepada masyarakat. "Tahapannya seperti sosialisasi, pembebasan lahan termasuk design-nya. Kalo sudah sosialisasi ke masyarakat kan mereka juga sudah tahu juga manfaatnya. Kalo sosialisasi sudah, baru pembebasan lahan," ungkapnya.

Permasalahan pembangunan bandara baru memang menghadapi beberapa permasalahan seperti penolakan warga. Namun Tirta menyebut akhir tahun ini pembebasan lahan bandara Kulonprogo dapat segera terselesaikan.

"Akhir tahun ini paling pembebasan lahan ya. Di sini lebih cepat dalam pembebasan lahan prosesnya. Di sini koordinasi sangat bagus. kami sudah siapkan ganti untung bagi pembebasan lahan. Dana dari Angkasa Pura. kami sedang teliti harga tanahnya berapa persisnya," ujar Tirta.

Selain ada penolakan warga pembangunan bandara baru juga terkendala dengan pabrik yang tak jauh dari bandara. Namun Tirta kembali menyebutkan kasus ini juga sudah selesai dan mencapai kata sepakat hasil dari pertemuan dengan Angkasa Pura.

"Dengan pabrik sudah ada kesepakatan. kami sudah ada pertemuan dan sudah selesai juga. Yang penting adalah keselamatan penumpang lebih diutamakan," pungkasnya. (Fathi mahmud/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya