Ritel Modern Ingin Jadi Anak Emas

Konsumen yang menginginkan barang berkualitas dan mudah mendapatkannya mendorong pergeseran era konsumen dari tradisional ke ritel modern.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Jun 2014, 18:03 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2014, 18:03 WIB
Indomaret VS Alfamart 2
(Foto: Situs resmi Indomaret dan Alfamart)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo untuk mendukung keberadaan ritel modern di Tanah Air. Pasalnya selama ini bantuan pemerintah terhadap ritel modern belum terasa maksimal. 

Wakil Ketua Aprindo, Tutum Rahanta mengungkapkan, Indonesia tak mampu menepis pergeseran era konsumen dari ritel tradisional ke ritel modern. 

"Eranya sekarang sudah beralih. Bukan karena kemauan pemerintah tapi itu kemauan konsumen sendiri yang menginginkan barang yang berkualitas, kepastian harga dan mudah mendapatkannya," jelasnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (15/6/2014). 

Peralihan tersebut, tambah Tutum tak bisa diabaikan begitu saja oleh pemerintah mengingat negara ini memiliki visi dan misi untuk menjadi negara maju dan modern dalam beberapa tahun ke depan. 

"Jadi ritel modern jangan disingkirkan, tapi harus diperhatikan. Selama ini didukung, tapi nggak pernah dibantu. Pemerintah mau enaknya doang, giliran gelar pasar murah ke kami, sedangkan saat kami kena masalah malah ikut-ikut nyalahin kami," keluhnya. 

 Dia menilai, ritel modern selama ini telah berperan sebagai penjaga inflasi karena fluktuasi harga tak terlampau signifikan seperti pasar modern. Seharusnya, lanjutnya, pemerintah mengeluarkan aturan yang tidak menghambat keberadaan maupun pengembangan ritel modern di Indonesia. 

 "Giliran mau buka toko baru dihadang, dapat gangguan dari kiri kanan, didemo Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Padahal kami juga berkontribusi untuk ekonomi bangsa ini, jadi kami ingin di anak emaskan," terang Tutum.  (Fik/Ahm)

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya