Survei BI: Penjualan Eceran Mei Melambat

Banjarmasin menjadi kota yang mengalami perlambatan penjualan eceran yang paling besar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Jul 2014, 19:01 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 19:01 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) mengenai penjualan eceran menunjukkan bahwa pada bulan Mei kemarin terdapat perlambatan penjualan eceran. Hal tersebut tercermin dengan adanya penurunan penjualan riil.

Dalam survei tersebut, pertumbuhan penjualan riil pada bulan Mei 2014 jika dibanding dengan Mei 2013 tercatat sebesar 15 persen, lebih rendah jika dibanding dengan pertumbuhan penjualan riil pada bulan April 2014 yang dibandingkan dengan April 2013 yang tercatat di level 15,9 persen.

Perlambatan pertumbuhan penjualan eceran tersebut didorong oleh turunnya kinerja penjualan riil pada kelombol barang budaya dan rekreasi. Pada kelompok tersebut, terjadi kontraksi sebesar 11 persen.

Pendorong kedua pertumbuhan penjualan eceran adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kelompok tersebut mengalami penurunan menjadi 17,7 persen (year on year) dari sebelumnya yang tercatat sebesar 20,7 persen (year on year).

Jika dilihat dari lokasinya, perlambatan terjadi di 3 kota dari 10 kota yang disurvei oleh Bank Indonesia. ketiga kota tersebut adalah Banjarmasin, Surabaya dan Makasar. (Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya