Bank Dunia: Pemerintah Baru RI Harus Bersiap Hadapi El Nino

Risiko bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu tinjauan yang tertuang dalam laporan perwakilan Bank Dunia di Indonesia

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Jul 2014, 16:42 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2014, 16:42 WIB
Mentan Siapkan Strategi Hadapi Badai El Nino
Mentan memperkirakan badai kemarau El Nino yang akan masuk wilayah Indonesia masih dalam kapasitas ringan.

Liputan6.com, Jakarta Bank Dunia menyarankan agar pemerintah baru memikirkan  antisipasi serangan badai El Nino yang diperkirakan terjadi akhir 2014. Pasalnya, akan menimbulkan kerugian yang besar.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves, mengatakan, risiko bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu tinjauan yang tertuang dalam laporan perwakilan Bank Dunia di Indonesia Edisi Juli 2014 berjuluk Indonesian Economic Quarterly.

"Walau Indonesia telah lama mengalami kebakaran lahan dan hutan," kata  Chaves dalam acara laporan bank dunia edisi triwulan, di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Chaves mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu wilayah yang memiliki kemungkinan terjadi badai El Nino di akhir 2014. Kondisi cuaca ini meningkatkan risiko kebakaran hutan yang lebih besar. "Musim kebakaran hutan akan lebih merusak," ungkap Chaves.

Menurut dia, ini menjadi satu tantangan besar yang mendesak bagi pemerintahan baru, seperti langkah-langkah penerapan pendekatan sistematis untuk menentukan waktu mulainya musim kebakaran dan penetapan status siaga bahaya dapat menjadi yang yang paling penting dalam upaya mitigasi risiko ini.

Hal tersebut harus dilakukan, karena kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kerusakan, kerugian lingkungan dan ekonomi.

"Sebagai contoh, kebakaran yang sangat merusak pada bulan Februari-Maret 2014 mengakibatkan kerusakan dan kerugian lingkungan dan ekonomi yang signifikan, diperkirakan mencapai US$ 935 juta dolar untuk provinsi Riau saja," pungkasnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya