Subsidi BBM Jadi PR Terbesar Pemerintahan Jokowi-JK

Dengan mengatasi subsidi BBM secara bertahap akan memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2014, 15:53 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2014, 15:53 WIB
Menperin MS Hidayat
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan banyak pekerjaan rumah (PR) terpenting yang harus dikerjakan oleh pemerintahan yang akan dipimpin oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla pada periode 2014-2019.

Salah satu yaitu soal subsidi BBM yang harus bisa dikurangi secara bertahap. Dengan pengurangan subsidi ini, diharapkan bisa memperbaiki defisit necara berjalan Indonesia.

"Kalau BBM bisa diatasi dengan cara bertahap, itu bisa membuat signal yang kuat, ada perbaikan pada current defisit kita dan itu akan menyebabkan bukan hanya IHSG tetapi juga capital inflow baik di portofolio maupun investasi. Sekarang bagaimana bisa mengatasi subsidi dalam APBN kita dan mengurangi current account defisit kita," ujar Hidayat di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2014).

Selain itu, dia menjelaskan, usai pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung dengan damai ini memberikan dampak positif kepada citra iklim investasi di Indonesia sehingga diyakini akan mendorong pertumbuhan investasi secara signifikan ke depannya.

"Pokoknya gara-gara pemillu ini berjalan dengan baik, investasi akan melonjak. Apalagi ada pengakuan dari mancanegara pemerintah masing-masing. Tapi yang jadi pekerjaan rumah kita yaitu bisa menyiapkan infrastruktur, jalan, pelabuhan dan lain-lain," katanya.

Sedangkan selama masa transisi ini, Hidayat juga meminta ada masyarakat tidak menyebarkan isu-isu yang bisa menimbulkan kondisi yang kurang kondusif.

"Meskipun bukan aparat negara tapi juga ikut menjamin tidak ada kerusuhan, masyarakat jangan menimbulkan rumor yang bisa buat nggak stabil. Prabowo-Hatta setuju menyalurkan aspirasinya ke MK jalur hukum, dipastikan tidak ada yang di luar jalur hukum. Ini terkait kepercayaan inevestor," tandasnya. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya