Orang Kaya Harus Punya Malu Beli BBM Subsidi

"Rakyat sebenarnya sudah mampu beli pertamax," kata Menteri ESDM Jero Wacik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Agu 2014, 19:53 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 19:53 WIB
Jero Wacik Sidak SPBU 1
(Foto: Fiky Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau kepada masyarakat golongan mampu untuk beralih membeli bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Pasalnya, Indonesia sangat terbebani dengan anggaran subsidi BBM yang terus membengkak setiap tahun.

"Tadi saya lihat mobil mewah, pemiliknya bilang mau beli pertamax. Jadi sudah mulai ada solidaritas dan rasa malu. Memang harusnya punya malu beli BBM bersubsidi karena negeri kita lagi menghemat," ungkap Menteri ESDM, Jero Wacik usai Sidak ke dua SPBU di Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2014).

Dia menilai, rakyat Indonesia sebetulnya mampu membeli BBM non subsidi, seperti solar non subsidi seharga Rp 12.800 per liter dan pertamax Rp 11 ribuan. "Rakyat sebenarnya sudah mampu beli pertamax. Kalau mereka seperti itu, pasti kita akan lebih baik dan kami selaku pemerintah mudah ambil kebijakan," terang Jero.

Sementara General Manager Marketing Operational Regional III PT Pertamina, Afandi mengaku, pihaknya agresif dalam mensosialisasikan dan menjual produk non PSO seperti pertamax.

"Tapi karena selisih harganya lebar antara BBM subsidi dan non subsidi, masyarakat cari yang lebih murah. Orang Jakarta biasanya lebih realistis, daripada antre panjang mending beli pertamax. Sedangkan buat orang di daerah, BBM subsidi masih berharga," jelas dia. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya