Buruh Gelar Demo Besar-besaran Sehari Setelah DPR Dilantik

Demi menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), buruh akan melakukan demo besar-besaran sehari setelah DPRI RI dilantik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Sep 2014, 14:40 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2014, 14:40 WIB
Sejumlah buruh memblokir kawasan jalan tol saat berunjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota di pintu Tol Bitung, Tangerang, Banten. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Seolah tak menyerah demi memperjuangkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), buruh kembali akan menggelar demo. Waktunya, sehari setelah DPR RI baru dilantik.

"Aksi besar-besaran ini akan dilakukan pada 2 Oktober 2014 dimana hal itu satu hari setelah pelantikan anggota DPR RI yang baru," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2014).

Demo yang rencananya diikuti 100 ribu yang dilakukan di 120 kota kabupaten dan 15 provinsi yang akan menuntut kenaikan UMP sebesar 30 persen.

‎"Nantinya, khusus aksi di wilayah Jabodetabek diikuti 50 ribu massa buruh yang dipusatkan di Istana Negara,DPR RI,kantor Kemenakertrans,dan kantor Gubernur DKI‎," kata Said.

Adapun tuntutan utama yang akan disampaikain para buruh adalah kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30 % dengan cara mendesak Presiden terpilih melalui Menakertrans yang baru untuk merevisi jumlah KHL dari 60 Item menjadi 84 item.

"Karena penetapan nilai upah minimum 2015 akan diputuskan pada November 2014 sehingga menjadi tanggung jawab Presiden baru yang dikenal memiliki jargon nya yang pro rakyat dan revolusi mental,yang mana harus di mulai dengan revolusi melawan upah murah," ujar Said.

Dijelaskan oleh Said tingkat UMP Indonesia saat ini masih paling tinggi Rp 2,4 juta, jauh tertinggal dengan Thailand sebesar Rp 3,2 juta, Phlipina Rp 3,6 juta, dan Malaysia Rp 3,2 juta. (Yas/Ndw)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya