Tim Transisi: Jokowi Naikkan Harga BBM Rp 3.000/Liter di November

"Kenaikan Harga BBM sudah diputuskan Pak Jokowi dan Pak JK pada Jumat lalu," kata Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut Panjaitan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Sep 2014, 14:02 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 14:02 WIB
ANTREAN SPBU - Liputan6 Pagi
Sejumlah warga membawa jeriken ketika antre untuk membeli BBM bersubsidi hingga keluar area SPBU di Kota Kediri, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut Panjaitan mengaku tengah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk meringankan beban masyarakat atas dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Luhut mengatakan, tim transisi telah final membahas kenaikan harga BBM bersubsidi, Presiden Terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memutuskan kenaikan harga BBM subsidi Rp 3.000 per liter pada November 2014.

"Itu sudah diputuskan Pak Jokowi dan Pak JK pada Jumat pekan lalu, mereka menaikkan Rp 3.000 per liter pada November," kata Luhut di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Luhut menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut akan ditunjang dengan BLT untuk meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga. Rencananya, ada 27 juta orang masyarakat yang mendapat BLT.

 "Pasti ada (BLT), ada 27 juta orang," ungkap Luhut.

Luhut menuturkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyusunan skema pemberian BLT agar tetap sasaran. Saat ini tim transisi sudah mengirimkan tim sosialisasi kenaikan harga BBM ke masyarakat.

"Kita sudah siap sekarang tim bekerja keras, sekarang sosialisasi di lapangan tidak ada pilihan kongkret mengatasi defisit. BLT ya, bentuk cara sedang dikaji saya pikir database sudah ada," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya