Pengusaha Beri 1.000 Rumah Gratis Bagi Warga Miskin

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia bakal merealisasikan program 1.000 rumah kepada rakyat miskin.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Okt 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 10:00 WIB
Ilustrasi Bangunan Rumah
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pertambahan penduduk setiap tahun membuat kebutuhan akan rumah terus mengalami peningkatan. Namun sayangnya ketersediaan perumahan terutama bagi masyarakat miskin belum mampu mengimbangi kebutuhan tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Eddy Ganefo mengatakan untuk membantu mengatasi hal tersebut pihaknya akan merealisasikan program hibah 1.000 rumah gratis untuk rakyat.

Dia menjelaskan, program rumah gratis tersebut akan direalisasikan secara bertahap dan akan dimulai pada saat Hari Ulang Tahun (HUT) APERSI dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APERSI pada 12 November 2014.

"Kami akan merealisasikan program hibah 1.000 rumah kepada rakyat miskin secara bertahap mulai tanggal 12 November 2014. Penyerahan pertama akan dilakukan di Surabaya pada saat HUT dan Rakernas  APERSI," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Dengan program tersebut, Eddy berharap dapat membantu masyarakat miskin agar dapat memiliki hunian yang layak. Selain itu, ia pun berharap program tersebut dapat menggugah hati warga masyarakat Indonesia lain yang memiliki kemampuan lebih untuk saling berbagi dengan sesamanya.

Eddy menjelaskan, saat ini ada sekitar 60 juta rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah atau hunian layak. Program hibah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat sekaligus pemerintah dalam mengurangi backlog perumahan yang mencapai 15 juta unit.

"Sekarang ini ada sekitar 60 juta rakyat Indonesia belum memiliki rumah atau rumah layak huni. Semoga program ini akan diikuti oleh pihak lain sehingga backlog rumah bisa diperkecil, serta rakyat dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya