Harganya Selangit, Petani Cabai Dadakan Bermunculan di Gorontalo

Warga di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pun kini mulai menanam cabai karena harganya yang melangit.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 03 Des 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 11:00 WIB
Cabai Rawit
(Foto: M Taufan SP Bustan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Hargai cabai rawit di Gorontalo menembus Rp 180 ribu per kiogram (kg). Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah masyarakat di Gorontalo yang petani cabai dadakan karena ingin ikut mencicipi untung saat ini.

Warga di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pun kini mulai menanam cabai.

Menurut Anshar Napu, dirinya bersama rekannya pun kini telah menyiapkan lahan berukuran 30x40 meter persegi untuk menanam cabai. Sebanyak 600 bibit cabai disiapkan untuk mengisi lahan tersebut.

"Kita manfaatkan saja mas, mumpung harga rica (cabai) mahal, yah bisa tambah penghasilan," ujar Anshar kepada  Liputan6.com, Rabu (3/12/2014).

Keputusan menjadi petani cabai dadakan ternyata karena adanya untung yang menggiurkan. Tak tanggung-tanggung, meski enggan menyebutkan nominal modal, mereka memiliki target keuntungan mencapai Rp 1 juta per kg.

Kabarnya harga cabai terus melangit karena pasokan yang kurang dan musim kemarau membuat petani sulit bertanam. (Aldi/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya