Gas Alam Zaman Belanda Ditinggalkan Sejak RI Jadi Republik

Pemerintah akan membangun infrastruktur gas alam hingga masuk ke kawasan residensial mulai 2015, dan dana pembangunan diambil dari APBN.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Des 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 09:30 WIB
Pipa Gas
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membangun infrastruktur gas alam hingga masuk ke kawasan residensial mulai tahun depan. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kembali penggunaan gas alam pada zaman Belanda.

"Zaman Belanda sudah pernah, tapi pas zaman Republik nggak banyak pakai lagi (gas alam). Sekarang baru deh terasa, seperti harga minyak yang terlalu murah di tahun-tahun sebelumnya dan kita menghamburkannya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di kantornya, Jakarta, seperti ditulis Selasa (16/12/2014).   

Guna mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) dan program konversi ke bahan bakar gas (BBG), kata dia, pemerintah akan membangun infrastruktur gas hingga menjangkau perumahan, apartemen, dan lainnya.

"Kita akan menambah lebih banyak investasi di fasilitas gas termasuk primer, sekunder dan tersier. Jadi nanti akan menggunakan gas alam yang jauh lebih murah dibanding elpiji," tegasnya.

Lanjut dia, pemerintah akan mengalokasikan dana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 dari pengalihan belanja subsidi ke sektor yang lebih produktif, yakni membangun infrastruktur gas di berbagai kota termasuk untuk sektor transportasi.

"Kita mau mengikuti road map yang sudah ada sekarang ini. Karena road map sebelumnya ada tapi nggak pernah direalisasikan," pungkas Sofyan. (Fik/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya