Selamatkan Rupiah, Jokowi Kumpulkan Pejabat Negara

Presiden Jokowi siang ini mengumpulkan para menteri ekonomi dan pimpinan lembaga negara terkait di Istana Kepresidenan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Des 2014, 13:14 WIB
Diterbitkan 23 Des 2014, 13:14 WIB
Jokowi 5
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini mengumpulkan para menteri ekonomi dan pimpinan lembaga negara terkait di Istana Kepresidenan.

Dari informasi biro pers Istana Kepresidenan, rapat terbatas ini akan membahas mengenai pergerakan dan antisipasi terjadinya volatilitas terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (23/12/2014), nampak hadir sejak pukul 12.30 WIB diantaranya Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, Mente,ri BUMN Rini Soemarno, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowa‎rdojo.

"Jadi kami dari Bank Indoensia diundang oleh Pak Presiden untuk kita bisa membahas dan memahami terkait nilai tukar rupiah sehubungan akhir ini cukup banyak gejolak tingkat dunia yang tentu akan dilihat dampaknya ke ekonomi kita secara umum," kata Agus Martowardojo di Istana Kepresidenan, Selasa (23/12/2014).

Agus menjelaskan selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mampu menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi setiap gejolak yang ada dari aspek global.

"Karena salah satu yang dipuji pada Indonesia adalah koordinasi yang baik antara sektor moneter dan riil, ini adalah bentuk kerjasama yang sedang diusahankan," tutup Agus.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah beberapa waktu lalu sempat menyentuh level 12.900 per dolar AS yang diakibatkan oleh kenaikan suku bunga yang sangat tinggi di Rusia.

Namun dalam tiga hari ini, rupiah sudah meulai stabil dengan bergerak di kisaran 12.500-12.600 per dolar AS. Untuk hari ini, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di level 12.456 per dolar AS, sedikit melemah dibandingkan dengan hari lalu yang berada di level 12.435 per dolar AS. (Yas/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya