Insiden Jatuhnya Pesawat Hanya Ganggu Bisnis AirAsia 3 Minggu

Insiden AirAsia juga dinilai tidak akan mempengaruhi dunia penerbangan nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jan 2015, 17:25 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2015, 17:25 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang dialami oleh pesawat milik AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang jatuh di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan, dinilai tidak akan berdampak jangka panjang pada bisnis penerbangan milik maskapai yang berkantor pusat Kuala Lumpur, Malaysia tersebut.

Pengamat Transportasi Udara, Arista Atmadjati mengakui, peristiwa ini akan menurunkan tingkat kepercayaan calon penumpang terhadap maskapai dengan dominasi warna merah ini. Namun hal tersebut diperkirakan hanya berlangsung maksimal hingga 3 minggu ke depan.

"Pengaruhnya paling jangka pendek ke maskapai, paling 2 minggu hingga 3 minggu saja," ujarnya  saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (4/1/2015).

Menurutnya, hal ini karena sifat masyarakat Indonesia yang dinilai cepat lupa terhadap insiden semacam ini. Selain itu, jika AirAsia berani memberikan harga promosi yang lebih murah dari penerbangan Low Cost Carrier (LCC) lain, diyakini para penumpang akan kembali tertarik gunakan jasa penerbangan maskapai ini.

"Ya karena orang Indonesia kan cepat lupa, apalagi kalau nanti harganya ditawarkan jauh lebih murah lagi," lanjutnya.

Selain itu, insiden ini juga dinilai tidak akan mempengaruhi dunia penerbangan nasional. Pasalnya moda transportasi udara ini sudah menjadi pilihan favorit masyarakat dalam melakukan perjalanan, terutama untuk jarak jauh.

"Pengaruh ke penerbangan nasional sih tidak. Ya paling ke AirAsia itu sendiri saja, itu pun hanya dalam jangka waktu pendek saja terjadi penurunan jumlah penumpangnya," tandas dia. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya