BI: Harga SBN Turun 20%, CAR Bank Tergerus 142 Basis Poin

Menurut BI, penurunan CAR tersebut masih cukup memadai untuk mengantisipasi risiko kerugian terkait penurunan harga SBN.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Jan 2015, 12:33 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 12:33 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Stress Test yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menyimpulkan bahwa penurunan harga Surat berharga Negara (SBN) hingga mencapai 20 persen belum membuat goncangan di industri perbankan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah menjelaskan, hasil stress  test dengan menggunakan data neraca dan kinerja bank posisi Oktober 2014, menunjukkan bahwa dari sisi permodalan, perbankan Indonesia masih cukup kuat.

"Koreksi harga SBN dengan skenario terburuk, yaitu penurunan harga SBN sebesar 20 persen menunjukkan penurunan Capital Adequacy Ratio (CAR) hanya sebesar 142 basis poin, " jelasnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (13/1/2015).

Menurut BI, penurunan CAR tersebut masih cukup memadai untuk mengantisipasi risiko kerugian terkait penurunan harga SBN.

Stress test secara terintegrasi dengan kombinasi risiko pasar dan risiko kredit, juga menunjukkan CAR industri perbankan maupun per kelompok BUKU masih cukup kuat di atas 8 persen.

“Meskipun hasil stress test menunjukkan hasil yang positif, BI senantiasa akan menjaga ketersediaan likuiditas di pasar keuangan dan mengedepankan stabilitas nilai tukar untuk mengeliminir dampak rambatannya terhadap SSK," tambahnya.

BI juga akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan supervisory action dan mempercepat pendalaman pasar keuangan, termasuk penyempurnaan pasar repo untuk menjaga ketersediaan likuiditas melalui pasar uang yang lebih efisien.(Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya