Menteri Pariwisata: Tak Pantas RI Kalah dari Thailand & Malaysia

Dengan berbagai promosi yang dilakukan hingga sekarang, devisa dari sektor pariwisata masih sekitar US$ 10 miliar.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Feb 2015, 16:41 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 16:41 WIB
Bali dan Jakarta Digarap Jadi Destinasi MICE Kelas Dunia
Menteri Pariwisata, Arief Yahya lirik Bali barat dan Bali utara jadi destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibiton).

Liputan6.com, Banten - Menteri Pariwasata Arif Yahya mengaku potensi pariwisata Indonesia sebenarnya lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

Arif menjelaskan dengan berbagai promosi yang dilakukan hingga sekarang, devisa dari sektor pariwisata masih sekitar US$ 10 miliar. Hal itu masih kalah jauh dibandingkan dengan dua negara tersebut.

"Devisa di Malaysia itu sudah sekitar US$ 20 miliar, sedangkan Thailand itu malah sudah US$ 40 miliar," papar Arif di Tanjung Lesung, Banten, Senin (23/2/2015).

Namun begitu, dirinya mengaku bersyukur dari apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo dimana dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN‎P) 2015 anggaran promosi pariwisata naik empat kali lipat menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 300 miliar.

Dijelaskan Arif, potensi wisata yang menjaid cirikhas Indonesia yang sebenarnya unggul dibanding Malaysia dan Thailand adalah industri ekonomi kreatif dan keindahan alam.

"Bahwa sebenarnya industri ini bisa lebih berkembang, aneh saja kalau Indonesia dengan keindahan alam dan culture nya wisatanya kalah jauh dengan Thailand dan Malaysia," papar Arif.

Adapun Arif berharap dengan adanya Kawasan Ekonomi Khsusu (KEK) yang mengusung konsep pariwisata layaknya Tanjung Lesung dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

KEK Tanjng Lesung sendiri, hari ini telah diresmikan operasinya oleh P‎residen Joko Widodo. Jika smeua kawasan selesai dibangun, ditargetkan kunjungan wisman ke Tanjung Lesung sendiri dapat mencapai 1 juta orang. (Yas/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya