Transaksi Batu Mulia di Bukalapak Capai Ratusan Juta Rupiah

Batu mulia saat ini menjadi item yang paling banyak diperjualbelikan di situsnya. Jumlah transaksi online batu mulia meningkat signifikan.

oleh Nurmayanti diperbarui 02 Mar 2015, 10:55 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 10:55 WIB
Plt Gubernur Banten, Rano Karno membuktikan cintanya kepada Banten dengan memakai batu akik Black Opal asli Banten.
Plt Gubernur Banten, Rano Karno membuktikan cintanya kepada Banten dengan memakai batu akik Black Opal asli Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Batu mulia yang sekarang menjadi fenomena di tengah masyarakat ternyata marak juga diperdagangkan secara online, termasuk di Bukalapak.com di mana batu mulia menjadi transaksi terbesar setiap hari. Achmad Zaky, Founder sekaligus CEO Bukalapak.com mengakui hal tersebut.

Dia memaparkan bahwa batu mulia saat ini menjadi item yang paling banyak diperjualbelikan di situsnya. Jumlah transaksi online batu mulia meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir.

“Saat ini transaksi batu mulia di Bukalapak.com sangat luar biasa. Pertumbuhannya bisa naik dua kali lipat setiap bulan dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta rupiah per hari. Kondisi ini membuat harga batu mulia juga luar biasa tinggi,” ujar dia, Senin (3/3/2015).

Di Bukalapak.com, batu mulia dan sepeda masuk dalam kategori hobi yang paling dicari dan diminati pembeli. Khusus untuk batu mulia, ada tiga jenis batu yang menjadi item yang paling dicari dan diminati, yakni batu Opal dengan 2267 transaksi, lalu batu Bacan (2004 transaksi) dan batu Akik (1645 transaksi).

Dengan transaksi secara online, para pemain batu mulia itu tampaknya ingin memaksimalkan peluang pasar dan membidik segmen pasar yang lebih luas, hingga merambah ke luar daerah bahkan ke luar pulau.

“Kami memberi fasilitas kepada mereka melalui situs Bukalapak.com. Silahkan para pelapak bertransaksi secara maksimal,” kata Zaky.

Fenomena transaksi batu mulia ini juga diakui beberapa penjual yang aktif bertransaksi melalui situs Bukalapak.com. Mereka mengaku tergoda untuk ikut meramaikan fenomena ini.

“Transaksi batu mulia itu memang menarik. Saya  mencoba memaksimalkan peluang bisnisnya saja, bukan untuk jangka panjang,” ujar Jamil, pelapak Bukalapak.com yang berasal dari Bogor.

Pengakuan yang sama dikemukakan oleh Irma, seorang pelapak yang baru berjualan di Bukalapak.com pada pertengahan 2014 lalu. “Saya menjual batu mulia agar account saya yang sempat vakum lama bisa kembali aktif,” ujarnya.

Terkait fenomena batu mulia ini, Sigit Nurdyansyah Putra, top rank seller di Bukalapak.com, juga mengakuinya.

"Potensi bisnis batu mulia ini memang luar biasa besar. Saya melihat, fenomena ini cocok bagi mereka yang ingin memulai bisnis secara online,” ujarnya. “Saya sendiri tidak ingin ikut-ikutan karena saya menjaga image yang telah saya bangun selama tiga tahun terakhir,” tegasnya.

Selama ini, Dyansyah dikenal sebagai pelapak yang memposisikan diri sebagai penjual barang-barang aksesoris gadget dengan kualitas original. “Barang yang saya jual sekitar 30 persen barang impor dan sisa saya ambil dari distributor lokal. Kualitasnya tetap original,” ujar pelapak yang kini berhasil mencapai 5200 transaksi sejak berjualan di Bukalapak.com pada 2011.

Dyansyah mengaku sangat menikmati bertransaksi di Bukalapak.com karena dijamin keamanannya baik bagi pembeli dan pelapak. Pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu ke Bukalapak dan baru dibayarkan kepada pelapak jika item yang dijual sudah diterima oleh pembeli. Sehingga pembeli terhindar dari transaksi jual beli palsu.(Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya