Ada Cadangan Listrik 30%, RI Bisa Bebas Mati Lampu

Wapres JK menyatakan seharusnya Indonesia memiliki cadangan listrik 15 ribu MW untuk menghindari pemadaman listrik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mar 2015, 13:14 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 13:14 WIB
Petugas PLN Tengah Menyambung Tegangan Listrik ke Sistem 20 KV
(Foto:Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan seharusnya Indonesia memiliki cadangan listrik 15 ribu megawatt (MW) untuk menghindari pemadaman listrik yang diakibatkan kerusakan pembangkit.

Pria yang akrab disapa JK mengatakan, saat ini cadangan listrik Indonesia masih 10 persen dari listrik yang ada 54 ribu MW. Hal tersebut membuat pasokan listrik tidak optimal jika terjadi gangguan pada salah satu pembangkit sehingga bisa mengakibatkan pemadaman listrik.

"Maksudnya kalau cadangan 10 persen itu ada mesin rusak, satu diperbaiki ya sudah gelap lagi," kata Kalla saat membuka Musyawarah Nasional VI Masayarakat Kelistirkan Indonesia, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menurut JK, agar pasokan listrik tetap aman meski terjadi gangguan pada pembangkit, Indonesia perlu cadangan sebesar 15 ribu MW atau 30 persen dari 54 ribu MW.

"Minimal itu 30 persen cadangan itu yang baik itu 30 persen," ungkapnya.

JK menambahkan, cadangan listrik Indonesia saat ini dan  yang dibutuhkan 30 persen masih lebih rendah, ketimbang Singapura sebesar 100 persen.

"Di Singapura cadangannya 100 persen. Kita cukup 30 persen sehingga naik terus, tidak ada soal," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya