BKPM Optimistis Kepercayaan Investor Jepang kepada RI Meningkat

Realisasi investasi Jepang yang sudah mengajukan permohonan izin ke BKPM mencapai US$ 1,03 miliar periode Januari-Februari 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Mar 2015, 22:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2015, 22:00 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani
Kepala BKPM Franky Sibarani (Fotografer: Ilyas Istianur P/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani optimistis rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang pada minggu depan dapat meningkatkan kepercayaan investor Jepang ke Indonesia.

Menurut Franky, kunjungan dua pemimpin Indonesia ke Jepang dalam waktu yang berdekatan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan investasi Jepang ke Indonesia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke Jepang 12-17 Maret. JK merujuk kepada survei Japan Bank International Cooperation Survey (JBIC) tahun 2014, yang menempatkan Indonesia pada urutan kedua negara yang paling menjanjikan untuk investasi setelah India.

"Jepang merupakan mitra strategis, karena merupakan salah satu negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Hanya saja, nilai investasi Jepang ke Indonesia tahun 2014 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga terlihat dari suvei JBIC yang pada tahun 2013 menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama negara paling menjanjikan untuk investasi. Saya optimis, kunjungan Presiden Jokowi dan sebelumnya Wapres Jusuf Kalla, akan meningkatkan kembali gairah investor Jepang untuk menanamkan modalnya ke Indonesia," ujar Franky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Menurut data BKPM, sejak 2010 Jepang senantiasa masuk dalam lima besar negara dengan investasi terbanyak di Indonesia. Bahkan, pada 2013 Jepang merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia senilai US$ 4,7 miliar. Sementara itu, investasi Jepang di Indonesia turun menjadi US$ 2,7 miliar pada 2014.

Rencana investasi Jepang yang sudah mengajukan permohonan izin ke BKPM periode Januari-Februari 2015 senilai US$ 1,03 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama 2014 senilai US$ 319,68 juta.

"BKPM melalui kantor perwakilan di Tokyo serius untuk terus menarik minat investasi Jepang ke Indonesia. Sementara di Indonesia, BKPM juga serius memfasilitasi proses realisasi investasi tersebut mulai dari perizinan di PTSP Pusat hingga perizinan daerah. Khusus untuk Jepang, pada 2015 BKPM menargetkan dapat menarik investasi sebesar US$ 3,42 miliar," kata dia.

BKPM sendiri untuk 2015 menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519 triliun, meningkat 14 persen dibandingkan realisasi investasi 2014. Sementara, untuk periode 2015-2019, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 3.500 triliun guna mendukung target pertumbuhan ekonomi 7 persen. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya