Liputan6.com, Jakarta - Mencari surga kopi dunia tentu ada di Indonesia. Tak heran bila negara ini sangat getol menggenjot ekspor kopi ke Indonesia, khususnya kopi spesial seperti kopi luwak karena diproses dari kotoran binatang luwak.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, tren ekspor kopi Indonesia sejak 2010-2014 meningkat 6,32 persen. Dari datanya, peningkatan ekspor kopi di tahun lalu dibandingkan 2013 sebesar 88,34 persen.
Baca Juga
"Pada Januari-Februari ini ada kenaikan cukup bagus untuk ekspor kopi dan saya kira masih akan berlanjut. Panen kopi baru berlangsung Juni atau Juli 2015, jadi optimistis tahun ini nilai ekspornya bisa di atas 50 persen," jelas dia usai Konferensi Pers Neraca Perdagangan di kantornya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Advertisement
Selama ini, kata Nus, Indonesia mengekspor berbagai macam jenis kopi ke sejumlah negara, di antaranya, Amerika Serikat (AS), beberapa negara Eropa, Australia dan lainnya. Ekspor terbesar ke AS. Â
"Jenis kopi yang diekspor speciality coffee, seperti kopi luwak. Dan diharapkan sampai 2019, ekspor kopi bisa meningkat tiga kali lipat menjadi US$ 3,35 miliar dari sekarang ini US$ 1,1 miliar," kata dia.
Nilai ekspor, sambungnya, bakal terkerek naik karena harga kopi masih relatif bagus di pasar internasional. Ditambah dengan upaya Kemendag dalam memasarkan dan mempromosikan kopi Indonesia ke pasar global.
"Di World Expo Milan, kita akan menyelenggarakan National Coffee Week selama 7 hari. Promosi juga terus dilakukan, seperti di Taiwan karena ada prospek besar meningkatkan ekspor kopi kita," pungkas Nus. (Fik/Ahm)