Liputan6.com, Jakarta - Perayaan hari buruh internasional atau disebut May Day kadang diwarnai dengan aksi demo dan pawai ribuan buruh yang diisi tuntutan kenaikan upah. Kali ini, sejumlah serikat pekerja merayakan hari buruh internasional dengan rekreasi bersama keluarga.
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dengan dukungan instansi pemerintah terkait serta pemangku kepentingan Pelabuhan Tanjung Priok menggelar perayaan Hari Buruh Sedunia/May Day Tahun 2015 di Taman Lumba-lumba, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Pada perayaan hari buruh di Taman Impian Jaya Ancol ini mengusung tema "Dengan Semangat May Day Mari Buruh TKBM Bersatu untuk Meningkatkan Produktifitas dan Kesejahteraan dalam rangka Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN".
Advertisement
Acara yang baru pertama kali digelar ini diikuti oleh kurang lebih 1.750 orang Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Tanjung Priok dari 4 (empat) Serikat Pekerja yaitu : Solidaritas Buruh Pelabuhan Indonesia (SBPI), Serikat Pekerja Maritim Indonesia (SPMI), Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI), dan Serikat Pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat Indonesia (SPTKBMI).
Bay M. Hasani, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, penggagas sekaligus penanggung jawab acara ini menyampaikan maksud dari penyelenggaraan peringatan May Day bagi TKBM di Ancol ini adalah untuk memberikan suasana yang baru. Selain itu juga mengubah paradigma lama serta menghilangkan stigma perayaan hari buruh identik dengan kegiatan yang bersifat anarkis.
"Hari buruh juga dapat dirayakan dengan rekreasi bersama keluarga," ujar Bay di Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Sejak ditetapkannya 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional dengan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, peringatan hari buruh selalu dirayakan dengan pawai bersama dan konsentrasi massa yang sangat besar pada titik-titik tertentu di Jakarta.
Hal ini tentunya membawa dampak negatif bagi masyarakat luas yang akan melakukan aktivitas sehari-hari seperti kemacetan dan kekhawatiran melalui ruas jalan tertentu. Belum lagi dampak lebih jauh bagi pelaku industri. Inisiatif baik ini pun disambut dengan sangat optimis tidak hanya oleh TKBM tetapi juga stakeholder di Pelabuhan Tanjung Priok.
Tujuan perayaan May Day ini menurut Bay, pertama, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para TKBM dalam menyuarakan aspirasi dalam bentuk orasi tidak harus turun ke jalan. Akan tetapi dapat dilakukan dengan damai di tempat rekreasi seperti Ancol.
Kedua, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan menambah keakraban sesama TKBM yang tergabung dalam wadah Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Walaupun mengaku sangat senang dan optimis acara ini dapat berjalan dengan lancar dan damai, Bay tetap berkoordinasi dalam hal pengawalan dan pengamanan dari Polres Jakarta Utara, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, petugas pengamanan Ancol serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok.
Selain itu, untuk memudahkan pengawasan selama perayaan berlangsung dan menghindari adanya orang yang tidak berkepentingan menyusup, para peserta diberikan seragam berupa kaos dan topi. (Yas/Ahm)