Wapres JK Beri Sinyal Impor Beras

Opsi untuk melakukan impor beras selalu terbuka sebagai antisipasi dari menurunnya produksi di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Mei 2015, 13:10 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 13:10 WIB
beras

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Bidang Perekonomian akan membuka opsi impor beras guna mengantisipasi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga komoditas tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, opsi untuk melakukan impor selalu terbuka sebagai antisipasi dari menurunnya produksi beras di dalam negeri akibat kondisi alam seperti cuaca.

"Ya peluanglah, kan bisa saja keadaan cuaca jelek, kemarau, ya mesti diisi untuk memenuhi kebutuhan nasional," ujarnya usai memberikan sambutan pada acara IFF Asia Summit 2015 di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Meski demikian, JK meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan kecukupan beras nasional. Pasalnya masih ada panen yang bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Ya di mana-mana banyak juga yang berhasil (panen), karena hujan lebih lama maka panennya di waktu hujan, itu kualitas padi agak menurun," lanjutnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi masuknya Ramadan dan Idul Fitri, JK yakin bahwa pada periode tersebut tidak bermasalah karena akan terjadi penurunan konsumsi akibat masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.

"Menjelang lebaran itu yg naik kualitasnya. Jumlahnya tetap sama saja, justru berkurang karena kalau hari biasa anda makan tiga kali, puasa dua kali, otomatis konsumsi menurun," tandasnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya