Mendes Marwan Target Entaskan 80 Daerah Tertinggal

Tak hanya itu, Menteri Marwan juga ingin mempercepat pembangunan 39.091 desa tertinggal.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jun 2015, 20:15 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 20:15 WIB
Menteri Marwan Jafar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar. (Kemendes PDTT)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar memaparkan beberapa fokus prioritas kerja di tahun anggaran 2016. Salah satunya yaitu mengentaskan 80 daerah tertinggal dari 122 kabupaten daerah tertinggal pada 2019

Tak hanya itu, percepatan pembangunan desa tertinggal sebanyak 39.091 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal juga menjadi prioritas pemerintahan Joko Widodo.

“Selain itu, kementerian juga akan mengembangkan daerah tertentu yang terdiri dari daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana dan pascakonflik, daerah pulau kecil dan terluar,” ujar Menteri Marwan saat menghadiri rapat kerja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9).

Menurut Marwan, hingga saat ini masih banyak beberapa daerah yang mengalami rawan pangan dan rawan bencana. Berdasarkan catatan Marwan, terdapat 57 kabupaten rawan pangan, 39 kabupaten di perbatasan, 29 kabupaten yang memiliki pulau terpencil dan terluar, 58 kabupaten rawan bencana dan pascakonflik, dengan perhatian di daerah tertinggal dan di kawasan timur Indonesia.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru, juga tidak luput dari perhatiannya.

“Ada 144 kawasan transmigrasi yang berfokus pada 72 satuan permukiman menjadi pusat satuan kawasan pengembangan transmigrasi. 20 kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan perkotaan baru,” ujar Menteri Marwan.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, imbuh Menteri Marwan, akan bersinergi dengan pengentasan daerah tertinggal dan pembangunan kawasan perdesaan. Transmigrasi yang mulai redup pasca era reformasi diharapkan bisa menciptakan kota-kota baru di daerah-daerah tertentu.

“Pengembangan kawasan transmigrasi, nantinya tidak akan hanya memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Akan tetapi, transmigrasi yang ingin kita kembangkan adalah transmigrasi berbasis skill yang bisa memberdayakan potensi alam yang berada di beberapa daerah perbatasan dan daerah tertinggal,” ungkap Marwan. (Tnt/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya