Ekonomi Melambat, Minat Mudik Pakai Angkutan Umum Jadi Turun

Penurunan penggunaan kendaraan umum saat mudik di tahun ini bisa mencapai 30 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jun 2015, 14:39 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 14:39 WIB
Pantauan Arus Mudik Di Merak
Antrean panjang sudah terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Para pemudik bahkan harus menunggu hingga 10 jam untuk bisa menaiki kapal penyebarangan ke Pulau Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha angkutan darat memperkirakan akan terjadi penurunan pengguna angkutan umum pada musim mudik Lebaran tahun ini. Penurunan tersebut terjadi karena adanya perlambatan ekonomi.

Pengusaha transportasi Eka Sari Lorena mengatakan, perlambatan ekonomi membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi saat mudik lebaran karena dianggap lebih murah.

"Ekonomi kan melambat, jadi mereka lebih memilih pakai kendaraan pribadi atau naik kendaraan umum tapi kelasnya lebih rendah. Misalnya biasanya naik yang kelas eksekutif jadi naik kelas ekonomi," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Pasific Place, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Menurutnya, penurunan penggunaan kendaraan umum ini bisa mencapai 30 persen. Bahkan hal ini bukan hanya terjadi untuk angkutan darat, tetapi juga pada moda angkutan lain.

"Jadi pasti ada penurunan. Pasarnya untuk angkutan darat mungkin menurun sekitar 20 persen hingga 30 persen. Tapi yang lain juga sama, seperti angkutan udara meski pun kelihatannya ramai tetapi turun 30 persen hingga 40 persen," kata dia.

Selain pada angkutan penumpang, penurunan juga dialami angkutan barang. Menurut Eka, biasanya jelang masuknya Ramadan seperti saat ini arus pengiriman barang ke daerah mulai ramai. Namun saat ini belum terlihat adanya peningkatan pengiriman barang.

"Secara makro, biasanya saat-saat seperti ini pengiriman barang sudah ramai, tapi sekarang belum. Bisanya usaha retail sudah kirim barang karena mau siapkan untuk Lebaran," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya