Pengusaha Minta Proyek Perbaikan Jalan Tuntas Sebelum Lebaran

Jika proyek tersebut cepat tuntas maka akan membantu para pengusaha untuk mendistribusikan barang ke berbagai daerah

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jun 2015, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 09:30 WIB
Jalur Mudik di Jawa Tengah Rusak Parah Jelang Arus Mudik Lebaran
Gubernur Ganjar Pranowo mengakui pemerintah tidak bisa menyelesaikan seluruhnya perbaikan jalan di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan proyek-proyek jalan raya untuk mendukung distribusi pasokan jelang lebaran.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI Bahlil Lahdalia menjelaskan jika proyek tersebut selesai jauh-jauh hari maka akan membantu para pengusaha untuk mendistribusikan barang ke berbagai daerah sebelum lebaran.

‎"Sehingga inflasi selama Ramadan dan Idul Fitri ini masih terkendali,” kata Bahlil, Senin (22/6/2015).

Ditambahkannya, kenaikan harga menjelang dan saat Ramadan telah menjadi tradisi dengan rata-rata kenaikan mencapai 30 persen.  Namun kenaikan tersebut sebenarnya dapat ditekan bila pemerintah dapat melakukan monitoring, mengurangi hambatan distribusi, memperpendek rantai pasokan, dan memperbaiki jalur distribusi jauh hari.

‎Bahlil juga meminta kepada anggotanya agar menjaga stabilitas harga pangan selama bulan suci Ramadan 2015. Sebagian besar anggota HIPMI bergerak di bidang distribusi, ritel, dan perdagangan. Maka dari itu, Bahlil meminta agar semua pengusaha Hipmi berpartisipasi dalam menjaga stabilitas harga selama Ramadan.

“Kami sudah minta agar semua anggota HIPMI menjaga stabilitas harga, bila pun terjadi kenaikkan semestinya masih pada taraf harga yang wajar,” tegasnya.

Bahlil mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir bila ada anggotanya yang ketahuan melakukan penimbunan dan mengakibatkan harga barang ikut melonjak. “Tidak akan kami tolerir ada sangksinya,” lanjut Bahlil.

Saat ini HIPMI mempunyai anggota sekitar 45.000 pengusaha yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagian bergerak dalam usaha perdagangan, konstruksi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, keuangan, industri kreatif hingga korporasi. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya