Pertamina Siap Pasok Gas ke Aceh dan Sumut

Pasokan gas dari terminal LNG Arun juga memasokan gas untuk industri dan IPP di kawasan industri Medan dan kawasan ekonomi khusus Sei Mangke

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Jun 2015, 12:51 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 12:51 WIB
Terminal LNG Arun Pertagas
Terminal LNG Arun Pertagas (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Lhokseumawe - PT Perta Arun Gas siap memasok gas untuk kebutuhan industri di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), setelah mendapat pasokan kargo kelima gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) dari kilang Tangguh Papua sebesar 138 ribu meter kubik.

Presiden Direktur PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan, LNG tersebut diubah menjadi gas alam di terminal Penerimaan, Hub dan Regasifikasi LNG Arun sebelum disalurkan ke konsumen.

"Terminal yang dioperasikan oleh PT Perta Arun Gas (PAG), anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan dirancang dengan kapasitas terpasang 405 mmscfd, ini menerima Kargo LNG kelima dari Kilang LNG BP Tangguh pada Kamis kemarin," kata Hendra, di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (26/6/2015).

Hendra menuturkan, kargo LNG yang akan diregasifikasi untuk selanjutnya mengalirkan gas melalui ruas pipa gas open access Arun - Belawan milik Pertagas ini ditujukan untuk memasok kebutuhan gas bagi berbagai sektor industri.

Pasokan gas dari terminal ini juga akan turut memasok gas untuk industri dan Independent Power Producer (IPP) di Kawasan Industri Medan (KIM) hingga ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangkei, Sumatra Utara.

Saat ini, menurut Hendra, Pertagas masih mempersiapkan infrastruktur untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut melalui pembangunan pipa gas Belawan - Kawasan Industri Meda - Kawasan Ekonomi Khusus. Hingga pertengahan Juni 2015, kemajuan proyek tersebut telah mencapai 72 persen. "Ditargetkan selesai pada September tahun ini," tegas Hendra.

Fasilitas ini juga disiapkan untuk melayani kebutuhan gas bagi berbagai industri di Aceh seperti Pupuk Iskandar Muda, menghidupkan kembali Asian Aceh Fertilizer, Kertas Kraf Aceh, dan Independent Power Producer.

"Termasuk industri manufaktur potensial dan kawasan industri yang juga berpotensi dikembangkan di Aceh," kata Hendra. (Pew/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya