Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan belum ada lahan yang mengalami gagal panen atau puso hingga kini meski sejumlah wilayah tengah mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan dari pantauannya di beberapa wilayah seperti di Bojonegoro, Jawa Timur, meski terjadi kekeringan, namun belum mengalami puso.
Baca Juga
"(Puso) Belum ada. Yang dari Bojonegoro (kekeringan) produksi (beras) bisa 7 ton, itu sudah dikatakan bagus, karena rata-rata nasional 5 ton. Di Indramayu ada kebocoran saya minta perbaiki," ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Advertisement
Dia menjelaskan, selain Bojonegoro, sejumlah wilayah saat ini memang masuk ke dalam kategori endemik kekeringan, antara lain Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Indramayu, Grobokan, Pati, Bima dan Cirebon.
"Secara nasional yang terkena ada 30 ribuan hektar (ha) yang ditangani seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTT. Tapi kami sudah menyurati ke seluruh daerah endemis kekeringan agar mengirim data daerah-daerah yang terancam kekeringan," kata dia.
Dengan mempunyai data yang valid, lanjut Amran, pihaknya bisa memberikan bantuan yang diperlukan agar kekeringan tersebut bisa segera diatasi.
"Langsung kami tindak lanjuti dengan kirim pompa. Sekarang masih ada stok 12 ribu pompa. Mudah-mudahan tidak ada yang puso, karena kami segera mengatasi. Tahun ini masih relatif aman dibanding tahun lalu. Satu atau dua minggu ke depan kami pantau terus kekeringan," tandas dia. (Dny/Ahm)