Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana menggelar pertemuan untuk mempromosikan Indonesia kepada para pengusaha multinasional yang berbasis di Singapura. Upaya ini bertujuan memacu penanaman modal asal Negeri Singa, khususnya di daerah luar Jawa.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan, ada peluang besar bagi Indonesia untuk mempromosikan, bertemu dan melakukan pembicaraan dengan pengusaha-pengusaha di Singapura. Pemerintah atau instansi terkait di Negara tersebut akan memfasilitasi pertemuan ini.
"Ada kesempatan emas buat kita meningkatkan investasi dari Singapura di Indonesia, arahnya ke Luar Jawa. Sebab investor meminati investasi di sektor infrastruktur, manufakturing termasuk hilirisasi dan kemaritiman," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Dari catatan Azhar, nilai [investasi Singapura](2240788Â "") mencapai US$ 5,8 miliar atau yang tertinggi di kelompok Penanaman Modal Asing (PMA). Dari realisasi itu, sekira 60 persen-70 persen merupakan kegiatan penanaman modal di daerah Batam-Bintan-Karimun.
"Mereka (investor Singapura) selama ini tahunya cuma Batam-Bintan-Karimun karena kan dekat dengan Singapura. Tapi kita mau arahkan ke Makassar, Manado dan lainnya, jadi nanti kita promosikan, undang mereka ke daerah tersebut," terangnya.
Dalam hal ini, kata Azhar, pihak Singapura dan Indonesia akan membentuk tim yang dapat memfasilitasi permasalahan investasi di kedua negara. Indonesia akan memfasilitasi perusahaan Singapura yang mau menanamkan modal di Tanah Air, dan sebaliknya.
"Kan kita tahu, misalnya bank kita enggak mudah buka bank di sana. Sedangkan bank Singapura punya cabang banyak di sini. Di bandara Changi saja belum ada ATM bank nasional, padahal banyak investor sini mau benamkan modal di sana. CIMB Niaga contohnya sudah banyak di sini. Jadi ini yang perlu dibahas," jelasnya.
Soal keterbatasan infrastruktur di luar Jawa, tambah dia, itu adalah tantangan terbesar pemerintah Indonesia. Namun pemerintah menjanjikan insentif berupa tax allowance bagi investor yang membangun infrastruktur sendiri untuk menopang kegiatan penanaman modalnya.
"Kalau nunggu listrik, pembangkit atau pelabuhan dari kita ya lama. Jika ingin berinvestasi sumber daya alam, mau enggak mau memang di luar Jawa, jadi mereka banyak yang bangun sendiri pelabuhan, pembangkit listrik dan kita tawarkan tax allowance," papar Azhar. (Fik/Ndw)
RI Ajak Investor Singapura Tanam Duit di Luar Jawa
Nilai investasi Singapura di Indonesia mencapai US$ 5,8 miliar atau yang tertinggi di kelompok penanaman modal asing.
diperbarui 23 Jul 2015, 18:37 WIBDiterbitkan 23 Jul 2015, 18:37 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Livoli Divisi Utama 2024: Putri Bank Jatim dan TNI AU Electric Bidik Kemenangan di Putaran Kedua Final Four
Ketum PSI Gerilya Politik Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Kampanyekan Paslon di Kalteng
Acara Cek Sound Horeg Pasangan Ali-Ali Dihadiri Ribuan Pendukung
Jon Jones Tegaskan Tidak Akan Pensiun usai Kalahkan Stipe Miocic di UFC 309
Ridwan Kamil ke Pramono: Gubernur Paling Brutal Penggusurannya Pak Ahok
Pernyataan Pamungkas Dharma-Kun di Debat Ketiga Pilgub Jakarta 2024
Tutup Debat Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil Siap Selalu Belajar dan Jadi Pemimpin Adil
Pramono Anung Satukan Ahokers dan Anak Abah Anies Demi Bangun Jakarta
Saling Bersahutan, Pramono Anung-Rano Karno Tutup Debat Pilkada Jakarta 2024
Ridwan Kamil: Pemimpin Itu Harus Adil, Bagus Dipertahankan yang Belum Dihadirkan
Polisi Ajak Warga Desa Lawan Golput saat Pilkada dan Jauhi Judi Online
Sindiran Pedas Ustadz Das'ad Latif tentang Memakmurkan Masjid, Megah tapi Sepi Jamaah