Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memangkas jumlah alat pengubah konsumsi bahan bakar (konverterkit) dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang akan dibagikan ke nelayan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan berdasarkan rencana awal konverter kit yang akan dibagikan ke nelayan mencapai 50 ribu pada 2015, namun diturunkan menjadi 30 ribu.
"Jumlahnya diturunkan dari 50 ribu menjadi 33 ribu," kata Wiratmaja, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/8/2015).
Advertisement
Wiratmaja menyatakan, pemangkasan konverterkit yang akan dibagikan tersebut karena konverterkit tersebut belum terdaftar dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). "Tidak ada produk yang standar SNI," tegas Wiratmaja .
Wiratmaja menilai, untuk mengurus daftar tersebut membutuhkan waktu selama tiga bulan, karena khawatir pembagian konverterkit tak mencapai target waktu tahun ini, maka jumlah konverterkit yang dibagikan dipangkas.
"Sudah dilelangkan tapi dari produsen tidak berstandar nasional. Padahal butuh waktu tiga bulan untuk urus itu," tutur Wiratjama.
Sebelumnya Kementerian ESDM berharap ada revisi Peraturan Presiden tentang penugasan pengadaan mesin pengubah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) (konverter kit). Dengan ada revisi aturan diharapkan Kementerian ESDM dapat cepat melaksanakan program konversi BBM ke BBG.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan saat ini dalam Peraturan Presiden menugaskan Kementerian Perindustrian dalam pengadaan konverter kit. Jika Peraturan tersebut diubah maka Kementerian ESDM bisa dilibatkan.
Wiratmaja menilai, Jika Kementerian ESDM dilibatkan, maka akan lebih banyak konverter kit yang dibagikan dan akan lebih cepat program konversi BBM ke BBG berjalan. Pemerintah berencana membagikan 2 ribu konverter kit pada 2015. (Pew/Ahm)