Liputan6.com, New York - Harga emas terjatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), karena data-data ekonomi yang telah keluar menunjukkan adanya perbaikan di perekonomian Amerika Serikat (AS) sehingga meningkatkan keyakinan investor bahwa Bank Sentral AS (The Fed) akan segera menaikkan suku bunga.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (27/8/2015), harga emas untuk pengiriman Desember, yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan, ditutup turun 1,2 persen ke level US$ 1.124,6 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Data terbaru yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat adalah data pesanan untuk barang tahan lama. Dalam data tersebut memperlihatkan terjadi kenaikan 2 persen untuk periode Juli lalu jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Data tersebut mengalahkan konsensi dari para analis yang memperkirakan kenaikannya hanya akan berada di kisaran 0,1 persen.
Indeks kepercayaan konsumen AS untuk penjualan rumah baru juga mengalami kenaikan menjadi optimistis.
Dengan tanda-tanda baru tersebut, memungkinkan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan ke level yang lebih tinggi setelah sebelumnya sempat mengalami keraguan karena beberapa data belum mendukung.
Tentu saja, perkiraan kenaikan suku bunga The Fed ini menjadi khabar buruk bagi emas karena harus bersaing ketat dengan surat utang dan juga instrumen keuangan lainnya yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas sempat menguat karena beberapa investor yakin bahwa The Fed belum akan menaikkan suku bunganya di tahun ini. Keyakinan investor tersebut setelah melihat perkembangan ekonomi global.
Sebelumnya, Kawasan Eropa masih harus berjuang untuk bisa bangkit dari keterpurukan dan juga membantu Yunani mengembalikan perekonomiannya yang saat ini tengah mengalami krisis.
Selain itu, China juga sedang memberikan petunjuk bahwa telah terjadi perlambatan perekonomian yang pengaruhkan akan sangat terasa di dunia.
"Reli harga emas yang terjadi pada beberapa pekan terakhir kemarin menurut saya akan terus berlanjut sehingga harga emas akan berada di angka US$ 1.150 per ounce lagi," jelas Analis Logam Mulia Marex Spectron, David Govett tetap optimistis. (Gdn/Ahm)
Harga Emas Jatuh karena Ekonomi AS Pulih
Harga emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,2 persen ke level US$ 1.124,6 per ounce.
Diperbarui 27 Agu 2015, 06:50 WIBDiterbitkan 27 Agu 2015, 06:50 WIB
Harga emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,2 persen ke level US$ 1.124,6 per ounce.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Manfaat Vaksin Influenza untuk Ibu Hamil: Perlindungan Ganda bagi Ibu dan Bayi
Simak, Cara Mengajarkan Anak Berpuasa dengan Menyenangkan
Terungkap Alasan Dewa 19 Manggung Gratis di Acara Maruarar Sirait
Roadshow Cek Fakta Liputan6.com Sambangi Universitas Lampung, Ajak Mahasiswa Tangkal Hoaks
Top 3 Tekno: Grok Chatbot AI hingga Kulkas Pintar Samsung
Michael Saylor Desak AS Borong 20 Persen Cadangan Dunia Bitcoin
Mengapa Kolaborasi untuk Indonesia Bersih Jadi Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2025?
6 Potret Masjid Zaskia Adya Mecca di Gaza, Ada Kisah Haru di Balik Pembangunannya
Zaskia Adya Mecca Nangis Terharu Berhasil Bangun Masjid Sementara di Gaza Jelang Ramadhan
Inspirasi Dapur Model L yang Cocok untuk Rumah Minimalis, Estetik dan Fungsional
Perbedaan Sesak Napas dan Asma yang Sering Disamakan, Kenali Gejalanya
6 Potret Outfit Syahrini dalam Berbagai Gaya di Tokyo, Elegan dan Selalu Kekinian