2 BUMN Sepakat Kembali Hidupkan Jalur Kereta Tanjung Priok

Jalur kereta pelabuhan Tanjung Priok kembali dihidupkan sudah menjadi kesepakatan antara Pelindo II dengan KAI

oleh Septian Deny diperbarui 12 Sep 2015, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2015, 19:15 WIB
20150911-Pembokaran-Rel
Pekerja membawa mesin disel saat pembongkaran beton rel kereta utama di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/9/2015). Penutupan jalur kereta oleh Pelindo II membuat tidak efisiensi waktu bongkar pasang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan PT Pelindo II dan PT KAI untuk membahas kereta pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini digelar sebelum sidak yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramri pada pekan ini.

Jonan mengatakan, dalam pertemuan yang digelar tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dua BUMN tersebut telah sepakat untuk kembali menghidupkan kereta pelabuhan.

"Jadi kereta barang di pelabuhan itu, kira-kira tiga minggu lalu ada pertemuan Kemenhub, Pelindo II dan KAI sudah sepakat diusahakan tahun ini jalur kereta itu bisa masuk Priok dan di Cirebon," ujar Jonan di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Dia menjelaskan, menghidupkan kembali jalur kereta tersebut sudah menjadi kesepakatan antara Pelindo II dengan KAI. Sedangkan Kemenhub hanya sekadar memfasilitasi.

"Itu kesepakatan mereka berdua (Pelindo II dan KAI). Kita hanya memfasilitasinya. Karena ini penting ya sehingga logistik itu ada pilihan, mau pakai truk boleh, kereta boleh, sehingga bisa kompetitif. Karena yang mengerjakan bukan perhubungan kita yang memfasilitasi," jelas dia.

Meski demikian, Jonan mengakui Pelindo II memang kurang berminat untuk menyediakan kereta di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun sejauh ini kereta menjadi pilihan yang paling baik untuk mengatasi kemacetan di sekitar pelabuhan tersebut.

"Kalau sekarang tidak, bukan soal menghambat. Pelindo II memang kurang minat kereta masuk ke pelabuhan. Kalau misalnya solusi, tidak ada yang solusi, karena kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok semua jalan raya dari Jakarta, itu pasti berat," ujar Jonan. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya