Liputan6.com, Jakarta - Gejolak ekonomi yang terjadi di berbagai negara di dunia rupanya turut memukul sektor industri di dalam negeri, salah satunya yaitu industri mebel dan furnitur lokal yang memiliki orientasi ekspor.
Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Taufik Gani mengatakan, akibat gejolak ini sejumlah produsen mebel dan furnitur lokal bahkan terpaksa memberhentikan para pekerjanya.
"PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)ada, biasanya pada produsen yang hanya punya 1-2 pembeli saja di luar negeri, yang letaknya di negara krisis seperti di Yunani dan Inggris yang juga agak lemah," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Namun bagi produsen yang memiliki pembeli dari negara-negara yang ekonominya masih cukup kuat dan tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi global, produsen tersebut dikatakan masih bisa tertahan hingga saat ini.
"Tetapi kalau yang punya buyers di negara seperti Belanda, Jerman, negara-negara Skandinavia, itu permintaan masih kuat," lanjutnya.
Selain itu memberhentikan para pekerjannya, dampak dari ekonomi global ini juga membuat sejumlah produsen mebel dan furnitur terpaksa menutup usahanya, khususnya produsen berskala kecil dan menengah yang tidak memiliki modal besar.
"Ada beberapa yang tutup, tapi tidak terlalu besar. Ini skalanya yang menengah ke bawah," kata dia.
Bagi produsen skala menengah ke atas, untuk menjaga keberlangsungan usahanya, para produsen tersebut harus merelokasi pabriknya ke daerah lain yang biaya produksinya lebih murah. Salah satunya dengan mencari daerah yang upah minimm pekerjanya lebih murah.
"Kalau yang menengah ke atas banyak yang relokasi, karena masalah UMR. Itu terjadi di Jawa Timur, seperti di Gresik, Surabaya, Sidoarjo, mereka pindah ke Lamongan, Bojonegoro karena UMR-nya masih rendah, sekitar Rp 1,2 juta. Kalau di Gresik sudah hampir Rp 3 juta. Itu untuk mengejar supaya produksi tetap jalan," tandasnya. (Dny/Ndw)
Gejolak Ekonomi Global Bikin Industri Mebel Gulung Tikar
Gejolak ekonomi yang terjadi di berbagai negara di dunia rupanya turut memukul sektor industri di dalam negeri.
Diperbarui 17 Sep 2015, 10:44 WIBDiterbitkan 17 Sep 2015, 10:44 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Turis Perempuan Asal Israel Diperkosa di India, 2 Pelaku Ditangkap Polisi
10 Tips Atur Pola Tidur yang Cukup saat Puasa, Bantu Optimalkan Aktivitas di Bulan Ramadan
Bahlil Beri Sinyal Ada Mafia LPG 3 Kg yang Tak Ingin Harga Murah untuk Rakyat
Video Hoaks Sepekan: Kapal Pesiar Ditelan Paus hingga Penemuan Kuda Bertanduk di Hutan Kalimantan Utara
7 Transformasi Dara Sarasvati SMA hingga Kini, Pernah Jadi Cewek Emo
Tradisi Lebaran Ketupat, Begini Makna Filosofis dan Waktu Pelaksanaannya
350 Caption Tentang Liburan yang Keren dan Inspiratif
350 Ucapan Akhir Puasa yang Menyentuh Hati
Apa Kepanjangan THR: Sejarah, Aturan, dan Makna di Balik Tradisi Lebaran Ini
Nasi Ndoreng, Sajian Khas Demak yang Mirip Pecel
Temui Prabowo, Mensos Lapor 50 Sekolah Rakyat Sudah Siap Dibuka Tahun Ini
6 Tips Cerdas Kelola THR, Jangan Sampai Mendadak Ludes Tak Bersisa