Perusahaan Ini Rugi Rp 86 Triliun dalam 10 Hari

Hanya dalam 10 hari, perusahaan investasi Qatar Investment Authority rugi hingga US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 86 trilun. Apa penyebabnya?

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 30 Sep 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 07:40 WIB
Pasar Saham Qatar
Pasar Saham Qatar, ilustrasi (Karim Jaafar/AFP)

Liputan6.com, New York - Hanya dalam 10 hari, perusahaan investasi Qatar Investment Authority rugi hingga US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 86 trilun (kurs: Rp 14.688 per dolar AS) dikarenakan anjloknya saham Volkswagen AG dan Glencore Plc.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (30/9/2015) Qatar Investment Authority, adalah pemegang terbesar saham preferen VW dan pemilik ketiga terbesar dari saham biasa, dengan jumlah kerugian sekitar US$ 4,8 miliar atau sekitar Rp 70,4 triliun.

Sialnya, di saat yang bersamaan Qatar Investment Authority juga mengalami kerugian atas investasinya di perusahaan pertambangan Glencore, dengan kerugian sekitar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.

Harga saham VW anjlok setelah produsen mobil tersebut mengakui skandal atas emisi gas buang dari produk mobil yang bermesin diesel di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, harga saham Glencore di tengah merosotnya harga logam dunia, sehingga memicu kekhawatiran para investor dimana perusahaan kemungkinan tidak bergerak cepat untuk memotong beban utang.

Qatar Investment Authority memiliki saham preferen VW hampir 13 persen dan 17 persen di saham biasa, menurut data Bloomberg. Perusahaan investasi tersebut juga memiliki sekitar 8,2 persen Glencore. (Ilh/Ndw)

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya