Jokowi: Tolong Dihitung, Apa Mungkin Premium Bisa Turun?

Presiden juga meminta PLN untuk menghitung kembali tarif listrik untuk industri‎.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Okt 2015, 17:43 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 17:43 WIB
20150909- Jokowi Umumkan Tiga Paket Kebijakan Ekonomi-Jakarta
Presiden Jokowi mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pemerintah fokus pada penguatan ekonomi makro, daya saing ekonomi nasional, dan pemberdayaan ekonomi rakyat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan yang digelar Kamis (1/10/2015) siang, meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji ulang harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jokowi berharap adanya penurunan harga BBM, terutama jenis Premium dan Solar.

"Berkaitan dengan BBM dihitung lagi, Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh menteri ESDM dalam keadaan negara membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Jokowi, keputusan harga‎ BBM tersebut sangat berpengaruh langsung kepada daya beli masyarakat Indonesia. Kebijakan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat menjadi tujuan yang ada dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang akan dikeluarkan presiden Jokowi minggu depan.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan tidak hanya harga BBM, Presiden juga meminta kepada PT PLN (Persero) untuk menghitung kembali tarif listrik untuk industri‎.

"Kami tunggu sampai minggu depan apakah ada perhituungan bisa di-saving atau tidak, nanti diumumkan perhitungannya. Itu bagian dari paket jilid III," tegas dia.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo tengah mempersiapkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang direncanakan dikeluarkan pada awal bulan ini.

Untuk itu Presiden Jokowi telah memanggil beberapa menteri ekonomi seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan beberapa menteri ekonomi lainnya.

Berbeda dengan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I dan II yang mayoritas memiliki efek jangka menengah dan panjang, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III ini lebih mengutamakan dampak jangka pendek. (Yas/Gdn)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya