Pemakaian AC Naik, Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Cetak Rekor

Pertumbuhan beban puncak listrik ini menandakan semakin tingginya pemakaian listrik oleh konsumen

oleh Septian Deny diperbarui 07 Nov 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 16:15 WIB
120210pln2.jpg
Citizen6, Tangerang: Gardu Induk Lontar ke Gardu Induk Tangerang Baru yang menyalurkan tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Banten 3 x 315 MW dan mampu memasok listrik sekitar 300 MW ke daerah Jakarta. (Pengirim: Agus Trimukti)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan beban puncak listrik di sistem kelistrikan Jawa-Bali mencapai angka 24.258 megawatt (MW). Beban tertinggi ini terjadi pada Kamis 5 November 2015 pukul 18.00 WIB.

Plt Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, angka ini mengalahkan rekor beban puncak yang terjadi sehari sebelumnya, yaitu sebesar 24.058 MW pada Rabu 4 November 2015 pukul 18.00 WIB.

Dia menjelaskan, pertumbuhan beban puncak listrik ini menandakan semakin tingginya pemakaian listrik oleh konsumen, termasuk konsumen industri. Selain itu, pelanggan PLN hingga saat ini juga terus mengalami peningkatan.

"Penambahan jumlah pelanggan hingga triwulan III 2015 mencapai 2,8 juta pelanggan, setara dengan penambahan daya tersambung sebesar 4.858 mega volt ampere (MVA)," ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/11/2015).

Menurut dia, kenaikan beban listrik diprediksi di antaranya juga karena faktor cuaca. Suhu udara panas dalam beberapa waktu terakhir membuat penggunaan alat pendingin ruangan seperti air conditioner (AC) meningkat. Hal ini memacu peningkatan penggunaan listrik baik rumah tangga maupun perkantoran.

"Selama beberapa hari terakhir memang kondisi cuaca sangat panas sehingga memicu orang untuk menyalakan pendingin udara (AC) lebih lama. Dalam rumah tangga AC memang mengkonsumsi listrik paling besar dibanding alat-alat elektronik lainnya," katanya.

Meski demikian, Bambang manyatakan, PLN berkomitmen untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik dengan membangun pembangkit-pembangkit baru, jaringan transmisi dan gardu induk. Di samping itu, PLN juga menghimbau agar pelanggan lebih peduli dan bijak dalam menggunakan listrik, terutama untuk pemakaian yang bersifat konsumtif.

"Hal ini bisa dilakukan dengan mematikan alat-alat elektronik, seperti televisi, radio, dan Air Conditioner (AC) yang sedang tidak digunakan. Bijak menggunakan listrik akan menekan pemakaian dan menghemat tagihan listrik," tandasnya.

Sebagai informasi, jika merunut ke lima tahun terakhir, fenomena beban puncak listrik tertinggi di sistem Jawa-Bali biasa terjadi setiap akhir tahun. Berikut data beban puncak listrik dalam lima tahun terakhir:

1. 20 Oktober 2010 Pukul 18.000 WIB dengan beban puncak tertinggi 18.100 MW

2. 30 November 2011 Pukul 19.00 WIB dengan beban puncak tertinggi 19.739 MW

3. 15 Oktober 2012 Pukul 18.00 WIB dengan beban puncak tertinggi 21.237 MW

4. 17 Oktober 2012 Pukul 18.30 WIB dengan beban puncak tertinggi 22.567 MW

5. 21 Oktober 2015 Pukul 18.00 WIB dengan beban puncak tertinggi 23.900 MW

 

(Dny/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya