Liputan6.com, New York - Marriot International Inc akan membeli Starwood Hotels and Resorts Worldwide Inc sebesar US$ 12,2 miliar atau sekitar Rp 167,50 triliun (asumsi kurs Rp 13.729 per dolar Amerika Serikat). Langkah pembelian ini untuk menciptakan jaringan hotel terbesar di dunia termasuk Sheraton, Ritz Carlton dan Autograph.
Penggabungan perusahaan ini akan memiliki lebih dari 5.500 hotel dengan 1,1 juta kamar di seluruh dunia. Hal itu memberikan kehadiran Marriot di pasar properti lebih besar antara lain di Eropa, Amerika dan Asia.
Baca Juga
Dengan hal itu dapat memungkinkan persaingan dengan startup Airbnb.Analis telah memperingatkan kalau Airbnb diharapkan masuk bisnis hotel seiring perseroan mendapatkan pesanan lebih besar untuk penginapan.
Advertisement
Baca Juga
Ada pun sekitar tiga perempat dari kamar Marriot berada di AS. Sekitar setengah kamar Starwood berada di luar Amerika Utara, tetapi menyumbang hampir dua pertiga dari pendapatan pada 2014.
"Kesuksesan kami telah didorong dari kemampuan kami untuk mengantisipasi pergeseran pasar, dan memenuhi perubahan itu," ujar Chief Executive Marriot, Arne Sorenson seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (17/11/2015).
Saham Starwood pun turun sebanyak delapan persen pada Senin pekan ini, jauh di bawah harga penawaran US$ 72,08. Akhirnya ditutup melemah 3,6 persen ke level US$ 72,27. Sedangkan saham Marriott melemah 1,3 persen.
Investor Starwood akan mendapatkan 0,92 saham Marriot kelas, dan mendapatkan US$ 2 per saham secara tunai. Mereka juga mendapatkan sekitar US$ 7,8 per saham, yang didapatkan dari pemisahan bisnis Starwood dan penggabungan dengan Interval Leisure Group Inc.
Dalam kesepakatan penggabungan perusahaan itu, Starwood dibantu oleh Lazard dan Citigroup. Sedangkan Deutsche Bank Securities membantu Marriot. (Ahm/Igw)