Liputan6.com, Serang - Sektor usaha menengah dan kecil menengah (UMKM) akan menjadi faktor unggulan yang akan dipasarkan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlangsung pada Desember 2015.Â
"Kemudian pemberian insentif dan kemudahan untuk perizinan usaha, kemudahan akses permodalan UMKM, penguatan kapasitas kelembagaan UMKM, dan perluasan akses pemasaan bagi UMKM," kata Gubernur Banten, Rano Karno, saat melakukan sosialisasi MEA di Kota Serang, Banten, Senin (23/11/2015).
Pemprov Banten memberikan insentif untuk mendongkrak UMKM itu juga guna menanggulangi persoalan kualitas tenaga kerja di Banten yang masih relatif rendah kendati jumlah angkatan kerjanya mencapai 5,7 juta orang.
Advertisement
Baca Juga
"Ini disebabkan tidak memiliki sertifikasi keahlian atau keterampilan dan didominasi dengan rata-rata tingkat pendidikan Sekolah Dasar yang sebanyak 36,79 persen dari jumah angkatan kerja," terang dia.
Rano bercerita, kualitas tenaga kerja perlu ditingkatkan mengingat pada MEA, Asean akan menjadi pasar tunggal, meliputi bebas tenaga kerja, perdagangan, bebas jasa, barang dan investasi.
Rano pun meminta agar seluruh pemangku kebijakan untuk melakukan penataan regulasi ketenagakerjaan, pengembangan dan implementasi standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia di Banten, penguatan lembaga Diklat Ketenagakerjaan, dan penguatan lembaga sertifikasi.
"Yang harus diperhatikan, bagaimana kesiapan kualitas tenaga kerja kita bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara Asean," tegas dia. (Yandhi D/Ahm)