Liputan6.com, Jakarta BUrsa saham Amerika Serikat terperosok cukup dalam setelah stimulus yang dilakukan Bank Sentral Eropa atau European Central bank (ECB) mengecewakan.
Saham dan obligasi jatuh sementara euro melonjak setelah Bank Sentral Eropa mengejutkan pasar dengan program stimulus yang mengecewakan, menggarisbawahi batas meningkat untuk sumbangan bank sentral.
Atas hal itu juga, saham-saham AS berjatuhan. Dikutip dari Wall Street Journal, Jumat (4/11/2015), Dow Jones Industrial Average merosot 252 poin, atau 1,4%, ke 17.478, kerugian yang telah dimulai saat sesi perdagangan memasuki jam akhir.
Advertisement
Sebuah aksi jual obligasi mengangkat yield pada benchmark 10-tahun Treasury untuk 2,328 persen dari 2,178 persen
Perubahan kebijakan ditetapkan oleh bank sentral, termasuk pemotongan lebih lanjut dalam suku bunga deposito dan program pembelian obligasi diperpanjang. Kebijakan yang kurang agresif dari yang diharapkan oleh para investor.
Saham Eropa juga turun tajam. Stoxx Europe 600 kehilangan 3,1%, penurunan terbesar harian sejak 24 Agustus
Kerugian untuk saham AS mengalir sepanjang hari. Para trader mengatakan penurunan yang paling terkonsentrasi di beberapa taruhan di tahun ini, termasuk saham ritel, sektor bioteknologi dan saham beberapa perusahaan internet.
"Dalam beberapa kasus, rasanya seperti modus shut-down," kata Rob Bernstone, managing director dalam perdagangan ekuitas di Credit Suisse. "Kami melihat beberapa gerakan intraday yang cukup signifikan, yang sugestif dari orang yang mengambil hal-hal tertentu dan hanya keluar." imbuhnya.
The S&P 500 turun 1,4%, sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 1,7%.
Saham dana ritel populer, S&P Retail Exchange Traded Fund, kehilangan 1,8% setelah memulai sesi tinggi. Saham Dow komponen Nike kehilangan 2,7%. Nasdaq Bioteknologi Indeks turun 3,4%.
Indeks kesehatan S&P turun 2,2%, dan kehilangan 2,3% di Merck menyeret Dow.
Saham raksasa media sosial Facebook merosot 1,6%. Saham tersebut naik 34% tahun ini.
Pendorong utama perdagangan Kamis untuk pasar global datang dari ECB, yang memotong suku bunga deposito ke rekor rendah negatif 0,3% dari pertemuan kebijakan. Presiden ECB Mario Draghi mengumumkan pada konferensi pers bahwa bank akan memperpanjang program pembelian obligasi yang dimulai pada Maret sampai setidaknya Maret 2017.
Tetapi beberapa investor menilai tingkat pemotongan kurang..