Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka menurun tajam pada pembukaan perdagangan Jumat (4/12/2015). Penurunan ini terjadi setelah Wall Street ditutup di zona merah aadri resspon investor terhadap komentar The Fed dan European Central Bank (ECB).
Semalam, Gubernur Jenderal the Fed Janet Yellen sebelum kongres mengatakan, data ekonomi sejak Oktober memunggungi perkiraan bank sentral terhadap pasara tenaga kerja. Dia menambahkan bank perlu berhati-hati dalam menaikkan suku bunga mendekati nol, tetapi dia menambahkan bahwa, meski setelah kenaikan awal suku bunga the Fed akan tetap akomodatif.
Baca Juga
Dikutip dari CNBC, Jumat (4/12/2015), Nikkei Jepang 225 menyentuh level rendah dalam 3 pekan, turun 328 pon atau 1,65 persen ke level 19.621, dan diperdagangkan dalm posisi di zona merah.
Advertisement
Investor akan fokus pada pernyataan baru-baru ini mengenai merger Toshiba, Fujitsu dan komputer Sony, spin off bisnis Vaio.
Nikkei melaporkan trio tersebut mempertimbangkan integrasi operasi PC mereka yang akan memberi mereka menambah pangsa pasar hingga 30 persen di Jepang. melebih pangsa pasar NEC Lenovo.
Saham HSI turun 262,7 poin atau 1,17 persen ke level 22154,27, kemudian SHanghai Composite Index juga mengalami penurunan 32,45 poin atau 0,91 persen ke level 3553,37.
Penurunan tersebut dipicu karena komentar Janet Yellen dan kebijakan yang baru dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa. Gubernur bank Sentral Eropa Mario Draghi menyatakan kebijakan moneter yang dinilai agak mengecewakan.
Bank sentral tersebut memangkas bunga deposit 10 basis poin ke level 0,3 persen dan mengatakan program pembelian aset tersebut akan diperpanjang hingga paling tidak Maret 2017.