Bursa Asia Melemah Dipicu Perlambatan Ekonomi China

Indeks saham Asia dibuka melemah menjelang pembukaan perdagangan di China

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 08 Jan 2016, 08:57 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 08:57 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks saham Asia dibuka melemah menjelang pembukaan perdagangan di China. Investor gugup akan adanya sell off di pasar China.

Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 jatuh 1,2 persen ke level 17.562,23 sebagai perhatian terhadap perlambatan ekoonomi China. Bank Sentral China, lebih jauh melemahkan yuan untuk sesi kedelapan kali berturut-turut pada Kamis, membuat ketalutan akan adanya perang mata uang di kawasan.

Pelemahan yuan membuat ekspor lebih murah, dan meningkatkan ekonomi negara.

Sementara Indeks saham Australia turun 0,5 persen di mana S&P/ASX 200 berada dalam posisi 4.985,20.

Partner perdagangan terbesar Australi8a adalah China, Australia bergerak dengan negara dengan ekonomi terbesar kedua itu untuk meningkatkan ekspor yang membuat investor khawatir akan bagaimana pertumbuhan yang melambat bisa berpengaruh pada perdagangan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi jatuh 0,6 persen ke level 1.892,86, mengikuti tren glibal. Saham Samsung Electronics naik 0,7 persen.

Perdagangan di China tertunda untuk kedua kalinya pada pekan ini setelah CSI turun 7 persen dan memicu cirsuit breaker, bermaksud untuk meredam volatilitas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya