IHSG Jebol Paska Bom Sarinah, Menkeu Minta Investor Tenang

Pasar saham dan pasar uang di Indonesia kembali bergejolak paska ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jan 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 17:30 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham dan pasar uang di Indonesia kembali bergejolak paska ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Kondisi ini tercermin dari data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ‎dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang runtuh akibat sentimen negatif dari peristiwa memilukan itu.

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah khususnya Kementerian Keuangan akan berupaya menjaga pasar tetap tenang paska ledakan bom yang menewaskan beberapa orang tersebut. Meskipun diakuinya, tidak ada upaya khusus.

"Kami upayakan nanti agar market jangan terlalu nervous setelah kejadian ini. Tentunya kami tetap memperhatikan hal yang terjadi walaupun tidak ada upaya khusus. Ini kan sesuatu di luar kontrol," papar Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Caranya, kata Bambang, mampu mengatasi dan memulihkan situasi keamanan saat ini sehingga dapat menimbulkan kembali kepercayaan investor terhadap Indonesia. "Keamanan yang paling penting. Kalau bisa mengatasi itu (keamanan), bisa menimbulkan kepercayaan‎," ucapnya.

Ia memprediksi, pelemahan rupiah dan IHSG bersifat sementara atau temporer. Namun pemerintah akan tetap menjaga fundamental ekonomi makro Negara ini.

"Saya pikir pelemahan ini temporer. Yang paling penting kita tetap punyaa fundamental makro yang kuat untuk bisa mengembalikan kondisi temporer ini ke kondisi yang normal," ‎ujar Bambang optimistis.

Untuk diketahui, sesaat setelah teror bom tersebut, IHSG melemah sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32. Ada sebanyak 214 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 38 saham menghijau dan 54 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdaganan saham sekitar 120.966 kali dengan volume perdagangan saham 2,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,9 triliun. (Fik/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya